Hidayatullah.com–Beberapa kelompok Yahudi ekstrim menyerbu masuk masjid Al-Aqsha melalui Bab Al Magharibah atau Gerbang Maroko pada hari Ahad (16/10/ 2011) kemarin.
Menurut sumber-sumber lokal, serangan ini dilakukan di bawah perlindungan Pasukan Pendudukan Israel (IOF).
Setelah memasuki masjid Al-Aqsha, mereka lalu melakukan aksi-aksi provokatif. Di gerbang masjid, IOF juga melarang sejumlah siswa masuk ke dalam masjid. Zionis hanya mengizinkan pengunjung yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk masuk.
Sumber-sumber lokal itu menambahkan, pasukan IOF dalam jumlah besar berjaga-jaga di beberapa area di dalam masjid yang biasa dipakai sebagai tempat mengaji dan mempelajari al-Quran.
Menurut mereka, kehadiran IOF dan polisi ‘Israel’ ditujukan untuk meneror para siswa yang sedang belajar dan untuk memberikan suasana nyaman bagi pemukim Yahudi untuk masuk dan menodai Al-Aqsha.
Teror ini, ujar beberapa penjaga Al-Aqsha, juga dilakukan dengan menangkap sejumlah siswa.
Sejumlah pemimpin kelompok ekstremis Yahudi juga menghasut orang-orang Yahudi untuk menyerbu masjid Al Aqsha secara berkelompok selama festival Sukkot Yahudi yang dimulai hari Ahad kemarin.
Serang Sekolah
Selain itu, tentara Zionis ‘Israel’ Ahad (16/10/ 2011) waktu setempat juga dikabarkan.menyerang dan menutup sebuah sekolah Palestina di Kota Tua al-Khalil (Hebron). Serangan ini, ujar pejabat setempat, sudah terjadi untuk keempat kalinya. Demikian dilaporkan Wafa.
Seorang pejabat di Departemen Pendidikan al-Khalil, Sameeh Abu Zakiye mengatakan, sebelum menyerang dengan menembak peluru gas dan air mata, tentara ‘Israel’ memberi peringatan pada siswa selama sepuluh menit untuk keluar sekolah.
Ia melanjutkan, tentara ‘Israel’ di Kota Tua yang berada di bawah kendali keamanan Palestina, mengambil pos di atap dekat sekolah dan menahan petugas kebersihan sekolah karena dianggap menyerang tentara ‘Israel’.
“Kami yang mencoba menghentikan serangan itu dihadapkan pada suara granat dan gas air mata,” imbuh Abu Zakiye.*