Hidayatullah.com–Ketua Badan Eksekutif Islam, Dr. Syeikh Ikrimah Shabri menyebut pernyataan yang disampaikan salah seorang rabi Yahudi belakangan ini soal penjajahan Gaza dan Aresy kembali agar terwujud “Israel Raya” dari sungai Nil hingga Efrat sebagai mimpi yang akan menguap dan tidak akan pernah terjadi.
“Revolusi Arab akan menghabisi mimpi itu,” tegasnya Syeikh Ikrimah dikutip Palestine Information Centre (PIC).
Dalam pernyataannya hari Jumat (10/02/2012), Shabri menegaskan hak legal terhadap tanah yang diberkahi ini bagi Palestina dan bangsa Arab. Ia memperingatkan berlangsungnya tindakan permusuhan terhadap nyawa warga sipil dan pelecehan terhadap tempat suci dan aset warga.
Ia mengisyaratkan bahwa kekuatan Israel tidak akan memberikan hak apapun bahwa kekuatan mereka menggiring kepada kehancuran.
“Pernyataan rabi-rabi yahudi itu hanya provokasi atas warga Palestina yang akan menjurus kepada akibat yang tidak diinginkan.”
Soal tulisan-tulisan di jalan dan tembok di Al-Quds yang memusuhi Arab, Islam dan Kristen, Shabri menegaskan bahwa poster dan tulisan itu menunjukkan sikap memusuhi terhadap warga Al-Quds yang sedang menjaga kesucian kota itu. Disamping itu itu sebagai bukti fanatik buta Israel
Tak Mewakili Kristen
Di tempat lain, Uskup Agung Sebastia untuk Gereja Ortodoks Romawi, Atallah Hana, mengecam kampanye pemalsuan, penipuan dan penyesatan yang diusung lembaga-lembaga Zionis yang mengklaim Kristen dengan paslu dan mendapat dukungan dari Departemen Pariwisata Zionis.
Atallah Hana menyerukan para pemimpin gereja Kristen di tanah suci dan di seluruh dunia untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, menjelaskan fakta dan serta mengecam pemalsuan dan pemanfaatan agama untuk tujuan-tujuan politik imperialis rasis Zionis.
“Ada lembaga-lembaga Zionis yang mendapatkan dukungan kalangan Zionis berupaya memanipulasi fakta sejarah berkaitan dengan tempat-tempat suci khususnya di kota Betlehem dan al Quds,” ujar Atallah.
Dia juga menyatakan bahwa lembaga-lembaga tersebut menyebarkan film berisi informasi rancu dan palsu yang bertentangan dengan sejarah dan peninggalan Kristen, serta berupaya mempromosikannya untuk wisata dengan mengorbankan tempat-tempat bersejarah agama yang hakiki, yang berkaitan dengan tempa-tempat suci Kristen, yang berusaha melucuti rakyat Palestina dari tempat-tempat sucinya dan merusaknya baik tempat-tempat suci Kristen maupun Islam.
Atallah menegaskan bahwa masalah ini sangat berbahaya dan serius serta membutuhkan pemantauan.
“Menipulasi dan penyesatan ini tidak bisa diterima. Film ini dilampirkan dalam pengumuman departemen pariwisata Zionis kepada seluruh pengunjung dan pendatang, serta berusaha untuk menyesatkan mereka dan mempengaruhinya.”
Dia menjelaskan bahwa kelompok-kelompok Zionis Amerika yang mengklaim bahwa mereka Kristen, sesungguhnya mereka tidak mewakili Kristen. Dan Kristen sama sekali berlepas diri dari mereka.*