Hidayatullah.com–Dua lembaga amil zakat infaq dan shadaqah Indonesia menitipkan amanah dana kepada Sahabat Al-Aqsha, untuk disampaikan kepada rakyat Gaza. Tim Amanah Indonesia (SA2Gaza) memutuskan untuk menyalurkan dana sejumlah lebih dari Rp 200 juta itu untuk membeli peralatan pengobatan pasien kanker di Jalur Gaza. Kedua lembaga itu ialah ZIS Indosat dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Sejak zionis ‘Israel’ gunakan senjata berbahan kimia seperti bom fosfor putih tahun 2008, jumlah penderita kanker di Jalur Gaza meningkat drastis. Menurut informasi dari para pengurus Palestinian Cancer Patients Friends Society (PCPFS) kepada Tim Relawan Amanah Indonesia (SA2Gaza), dalam tiga tahun terakhir, penderita kanker di Gaza mencapai 1500 orang per tahun.
Direktur Al-Sarraa Foundation Abu Ahmad Ziyad menyampaikan, “Menurut laporan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) antara pertengahan tahun 2010 sampai 2011, sebanyak 4.843 pasien kanker dari Gaza dirujuk ke pusat-pusat perawatan di Mesir. Banyak yang terlambat dirawat, karena waktu itu dicegah keluar Gaza oleh Israel dan Mesir.”
Ironisnya, kata Abu Ahmad Ziyad, tidak sedikit di antara penderita kanker akibat fosfor putih dan senjata kimia lain itu, yang terpaksa berobat ke tempat asal bom-bom itu, yaitu ke Tel Aviv.
“Soalnya di Gaza hanya ada dua rumah sakit yang memiliki peralatan pengobatan kanker,” kata salah seorang dokter, pengurus (PCPFS).
Hal itu diantaranya dialami Randa, yang dilaporkan oleh Tim Amanah Indonesia (SA2Gaza) terdahulu bulan April 2012 lalu dari Gaza. Randa terpaksa diperiksa sampai ditelanjangi oleh tentara zionis Israel di perbatasan, supaya bisa dilarikan ke Tel Aviv. Silakan baca laporannya di sini (Kena Kanker Ganas Bom Fosfor Putih, Randa Tak Takut Mati) .
Karena itu, Al-Sarraa Foundation mengarahkan dua lembaga kemanusiaan Indonesia, yang diwakili oleh Sahabat Al-Aqsha, untuk membantu sebuah klinik yang sedang dalam proses diubah jadi Pusat Pengobatan Kanker Al-Huda di kota Gaza.
Sesudah mendengarkan penjelasan detil dari para pasien, para dokter, dan para pengurus di Pusat Pengobatan Kanker Al-Huda, dengan izin dari pengurus ZIS Indosat dan BMH, maka Sahabat Al-Aqsha memutuskan menyalurkan sejumlah dana yang dititipkan masyarakat lewat kedua lembaga itu, untuk membeli peralatan pengobatan kanker.
ZIS Indosat menyumbangkan Rp 155.000.000 untuk Pusat Kanker ini, sedangkan sejumlah BMH USD5,340. Dana itu kini telah diterima oleh Al-Sarraa Foundation yang sekaligus akan melakukan pembelian peralatan dan obat-obatan yang diperlukan.
“Insya Allah kami akan melaporkan secara rinci proses pembelian peralatan itu kepada Sahabat Al-Aqsha,” jelas Direktur Al-Sarraa Foundation.
Total dana yang diperlukan untuk melengkapi Pusat Kanker itu tidak kurang dari Rp 5 miliar rupiah. Diantara alat-alat yang diperlukan ialah mesin kemoterapi, mamografi, penyimpan bank darah, perlengkapan rawat inap, monitor, alat pengejut jantung, dan sebagainya.
Ketua Umum Sahabat Al-Aqsha M. Fanni Rahman, yang memantau seluruh proses penyerahan bantuan tersebut dari markas Sahabat Al-Aqsha di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, menyampaikan, “Dengan perasaan gembira yang tulus, kami sampaikan terima kasih dan selamat kepada para Muhsinin ZIS Indosat dan Baitul Maal Hidayatullah. Allah telah memuliakan harta Anda lewat amal fii Sabiilillah ini… Insya Allah, kita bergerak terus seperti ini sampai Masjidil Aqsha dan tanah suci Palestina merdeka! Dan Anda diantara para pemegang sahamnya!” *
Empat orang pasien kanker yang dipertemukan dengan tim relawan kita. Semoga Allah lekaskan kesembuhannya, ampuni seluruh dosanya, tambahkan imannya, dan sabarkan keluarga. foto: Sahabat Al-Aqsha
Hanya di Gaza, salah satu ruangan di Pusat Pengobatan Kanker Al-Huda digunakan juga sebagai pusat pendidikan tahfizhul Quran setiap sore. Bahkan tempat penyakit ganas pun dihiasi dengan keindahan dan mu’jizat Al-Quran. foto: Sahabat Al-Aqsha