Hidayatullah.com | SahabatAlAqsha.com–Penjajah zionis ‘israel’ menutup tiga yayasan yang terkait dengan Gerakan Islam di Palestina Utara yang terjajah, yakni Pembela Al-Aqsa, Muslimah untuk Al-Aqsa, serta Yayasan Budaya dan Sastra Al-Fajr. Tiga yayasan tersebut terkenal aktif dalam upaya membela Masjidil Aqsha dan melawan pemukim ilegal Yahudi.
Situs berita Al-Ray, mengutip World Bulletin, menyiarkan bahwa badan mata-mata Shin Bet menuduh relawan ketiga yayasan itu merupakan “relawan bayaran”.
Mereka dibayar “agar menggunakan kekerasan fisik dan verbal dalam melawan pengunjung Kuil Yerussalem” (maksudnya Masjidil Aqsha).
Radio ‘Israel’ mengutip keterangan polisi zionis yang mengungkapkan, penutupan yayasan-yayasan tersebut merupakan perintah dari Menteri Keamanan zionis, Yitzhak Aharonovitch.
Sementara itu, Menteri Pertahanan zionis Moshe Yaalon bulan lalu menyatakan tiga yayasan tersebut melanggar hukum.
Kementerian menganggap pihaknya berwenang menyatakan organisasi-organisasi melanggar hukum jika dianggap “mengancam keamanan nasional”.
Gerakan Islam Palestina 1948 menyangkal tuduhan-tuduhan itu dan menjelaskan bahwa Pembela Al-Aqsa merupakan organisasi media yang profesional dan berimbang, serta hanya fokus pada peristiwa-peristiwa di dalam masjid. Sementara Muslimah untuk Al-Aqsa aktivitasnya mengorganisasi kegiatan belajar para wanita di dalam masjid.”
Polisi zionis mengatakan, pasukannya menggerebek kantor dua yayasan tersebut, serta menyita komputer dan dokumen-dokumen penting.
Saksi mata dari Muslimah untuk Al-Aqsa mengungkapkan, segerombolan polisi menggerebek kantor mereka di Palestina Utara yang terjajah dan menyita barang-barang. Beberapa pekerja wanita juga ditangkap saat terjadi penggerebekan.*