Hidayatullah.com–Empat bulan yang lalu, sebuah surat tertanggal 4 Maret 2014 sampai ke tangan pengurus Sahabat Al-Aqsha (SA) Indonesia dan HALUAN Malaysia, diserahkan oleh penghubung khusus PM Ismail Haniyah di Gaza. Baru di saat perang yang hari-hari ini memuncak, pihak Sahabat Al-Aqsha semakin memahami betapa strategisnya isi surat itu.
Maha Suci Allah yang menghebatkan saudara-saudara kita di Gaza di hadapan makar musuh-musuh Allah.
Isi surat itu berupa keputusan memindahkan proyek Rumah Sakit Bedah Indonesia-Malaysia dari sebuah gedung berlantai 6 di jalan utama Salahuddin Al-Ayyubi, di kawasan Asy-Syuja’iyyah, ke sebidang tanah di kawasan Tel el-Islam masih di dalam Gaza City.

“Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang
PEMERINTAH NASIONAL OTORITA PALESTINA PERDANA MENTERI
Kepada Yang Terhormat
Yayasan Sahabat Al-Aqsha Indonesia semoga Allah menjaga mereka
Yayasan HALUAN Malaysia semoga Allah menjaga mereka
Al-Sarraa Foundation semoga Allah menjaga mereka
Perihal : RS Bedah Indonesia-Malaysia
As-Salaamu’alaykum wa Rahmatullaah wa Barakaatuh.
Merupakan kebaikan bagi kami untuk menyampaikan salam hormat dan harapan terbaik. Berkaitan dengan perihal di atas, kami sepakat dengan kalian untuk mendirikan RS Bedah Indonesia-Malaysia yang terdiri dari 6 lantai. Akan tetapi setelah dipelajari oleh para ahli di bidang manajemen rumah sakit ternyata gedung tersebut membutuhkan dana yang sangat banyak, karena belum dilengkapi pondasi sebagai gedung rumah sakit. Melainkan komplek komersial pusat perniagaan (lelang, bazaar, pameran, atau pertokoan dll.).
Maka kami memutuskan untuk membangun RS di distrik Tel el-Islam di mana kami memiliki sebidang tanah seluas 900 meter per segi, dan dari tanah itu yang akan digunakan untuk rumah sakit bedah itu hanya 300 meter per segi.
Atas kerja samanya kami mengucapkan terima kasih banyak.
Semoga kemuliaan selalu menyertai kalian.
Was-Salaamu’alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Saudaramu, Ismail Haniyah Perdana Menteri
Selasa, 3 Jumadil Akhir 1435 H/4 Maret 2014 M”
Surat itu diserahkan langsung oleh utusan khusus PM Ismail Haniyah kepada Yayasan Sahabat Al-Aqsha.
Amanah RS Bedah
Sejak Desember 2012, SA bergandengan tangan dengan HALUAN Malaysia dan Al-Sarraa Foundation Palestina, diminta pemerintah Palestina di Gaza, untuk mengoperasikan sebuah gedung kosong menjadi RS spesialis bedah, khususnya bagi korban perang.
“Selama Gaza masih dikepung, dan sewaktu-waktu digempur musuh, jumlah rumah sakit kami tidak memadai untuk menolong korban perang,” kata Ziad Said Mahmud Direktur Al-Sarraa Foundation. Maka sesudah serangan zionis November 2012 yang disebut “Perang Hijaratus-Sijjil”, Tim SA mengunjungi gedung berlantai 6 (tambah 1 lantai basement), yang terletak di jalan utama di kawasan Asy-Syuja’iyyah itu untuk dioperasikan sebagai RS spesialis bedah.*