Hidayatullah.com—Serangan pasukan penjajah Israel ke Jalur Gaza, rupanya tak hanya melahirkan simpati dunia, namun juga melahirkan kekaguman bocah-bocah di Tepi Barat.
Belakangan mereka banyak mengisi waktu dengan sejumlah permainan baru yang berbeda dari hari-hari biasanya, berupa perlawanan.
Permainan baru menjadi “Tentara Arab” merupakan salah satu permainan baru bagi anak-anak di Tepi Barat yang saat ini sangat terkenal.
Dalam permainan ini, anak-anak membagi diri mereka menjadi dua bagian; menjadi Yahudi dan Palestina. Pihak terakhir menyerang tentara dengan batu dan katapel serta alat tempur sederhana lainnya yang dikenal kala itu.
Permainan ini berkembang pesat, mencakup sarana perlawanan baru yang dilihat anak-anak dari operasi perlawanan Palestina yang mereka lihat di layar televisi.
Seperti permainan baru dengan meniru tentara Izzuddin al Qassam dan pergerakan mereka selama operasi perlawanan.
Anak-anak menggunakan perabot rumah sederhana, seperti kasur yang dibuat seperti terowongan, dan memperagakan peran tentara al-Qassam saat menyerbu markas musuh.
“Anak-anak juga memerankan permainan ini tanpa bosan, hal ini terinspirasi dari perlawanan Palestina, dan semoga ketika dewasa mereka bisa mengikuti perjuangan para pahlawan Palestina, “ ungkap sejumlah orangtua di Tepi Barat dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Senin (18/08/2014).
Tak hanya itu, pidato para juru bicara perlawanan juga menjadi inspirasi bagi anak-anak, mereka berlomba menghafal pidato Abu Ubaidah, Jurubicara Izzuddin Al-Qassam dan mengulang-ulang kalimatnya yang terkenal.
Pengaruh perlawanan juga mampu menginspirasi kehidupan anak-anak Palestina lain, termasuk gambar-gambar yang mereka goreskan penuh warna perlawanan yang hijau, dihiasi dengan harapan kemenangan, dan nasyid-nasyid penuh semangat yang dilagukan anak-anak tentang revolusi.*