Hidayatullah.com—Sebanyak 21 warga Palestina gugur dalam serangan udara oleh Zionis-Israel di Jalur Gaza sejak hari Selasa, demikian kabar yang disampaikan Palestine Post 24, Rabu (13/11).
Zionis Israel melanjutkan serangan agresifnya terhadap Jalur Gaza untuk hari kedua, sementara komunitas internasional masih tutup mulut dan tidak memiliki tindakan terhadap kejahatan semacam itu.
Sebelumnya, sejak Selasa bakda subuh, Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan seorang komandan Jihad Islam di rumahnya di Gaza City.
Faksi bersenjata Palestina itu mengumumkan kematian komandannya dalam sebuah pernyataan pada Selasa setelah Israel mengonfirmasi telah menarget Bahaa Abu al-Ata (42 tahun), dalam serangan udara.
Sejumlah rumah dan bangunan Palestina sebagian rusak dalam serangan itu, termasuk markas besar kelompok hak asasi manusia di kota itu.
Tidak lama setelah pembunuhan itu, serangkaian rudal diluncurkan dari Gaza ke Israel, dengan sirine meraung di sepanjang bagian selatan dan pusat wilayah yang diduduki Israel. Sumber medis mengatakan lusinan pemukim ilegal Israel terluka.
Tiga warga Palestina Gugur
Tembakan artileri berat ke Beit Lahia di Jalur Gaza utara membunuh setidaknya tiga warga Palestina, sehingga korban terbunuh hari itu menjadi 10, menurut kementrian kesehatan Gaza.
Lebih dari 40 warga juga terluka sejak pagi hari, lanjut kementerian.
Israel deklarasikan keadaan darurat di wilayah dekat Gaza
Menteri Pertahanan Zionis Israel Naftali Bennett mengumumkan keadaan darurat khusus selama 48 jam di wilayah-wilayah dalam jangkauan 80 kilometer di sekitar Gaza.
30 serangan dilancarkan ke Gaza
Militer Israel melancarkan 30 serangan udara dan tembakan artileri ke beberapa wilayah di Jalur Gaza, menurut pihak mereka.
“Lebih dari 20 serangan udara dan 10 tembakan artileri telah ditargetkan di wilayah berbeda di Gaza sejak Selasa pagi,” militer Israel mengatakan dalam pernyataannya.
Target-target itu meliputi wilayah pertanian, bangunan penduduk, dan sejumlah situs faksi Palestina.
“[PM Israel Benjamin] Netanyahu akan membayar mahal untuk pembunuhan Abu al-Ata … Tentara dan pemukimnya akan membayar mahal untuk kejahatan ini,” Khaled al-Batsh, seorang pemimpin Jihad Islam, mengatakan kepada pers di Gaza.
“Hari ini, kami memberi tahu orang-orang kami, satu-satunya pilihan yang tersedia adalah menghadapi [agresi ini],” katanya dalam pidato yang disiarkan televise dikutip Al Jazeera.
Juru bicara Hamas mengecam serangan Israel di Gaza
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan serangan Israel dan pembunuhan Abu al-Ata adalah “kelanjutan agresi Israel terhadap rakyat Palestina”.
“Rakyat kami menjadi sasaran di seluruh, di dalam dan di luar Palestina,” katanya kepada Al Jazeera, bahasa Arab dari Gaza.
“Serangan itu mencerminkan taktik Israel yang gagal … Pembunuhan tidak dapat dan tidak akan mengakhiri perlawanan, dan tidak cukup untuk menghentikan warga Palestina dari mendukung perjuangan,” kata Qassem.
“Setelah setiap serangan, keinginan perlawanan tumbuh dan menjadi lebih gigih,” tambahnya.
Hamas berkoordinasi dengan semua faksi Palestina di Gaza untuk menanggapi “kejahatan pendudukan”, kata Qassem.
Untuk sementara, nama-nama yang gugur adalah;
1. Asmaa’ Abo al-Ata.
2. Bahaa’ Abo al-Ata.
3. Mohammed Hamouda.
4. Ibrahim al-Dabous.
5. Zaki Ghannama.
6. Abdullah al-Belbeisi.
7. Abdul-Salam Ahmed.
8. Rani Abu Naser.
9. Jihad Abu Khater.
10. Wa’el Abdul-Nabi.
11. Khalid Farraj.
12. Ibrahim Abdul-All.
13. Ismaeil Adbul-All.
14. Ra’fat Ayyad.
15. Ameer Ayyad.
16. Islam Ayyad.
17. Mahmoud Hathat.
18. Sohail Qannita.
19. Alaa’ Ishteiwi.
20. Ahmed Abdul-All.
21. Mo’men Qaddoum.*/Nashirul Haq AR