Hidayatullah.com–Salah seorang pemimpin gerakan perlawanan Islam Hamas, Husam Badran, mengatakan bahwasanya kejahatan-kejahatan yang terus dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rakyat Palestina tidak akan pernah menggentarkan rakyat kami. Dan tidak akan pernah mengubah kelangsungan perlawanannya. Dia menunjukkan bahwa darah para syuhada adalah bahan bakar pertempuran, dan ia pengangkat Intifada Al-Quds yang diberkahi.
Sebagaimana dikutip laman safa.ps, Jum’at (30/10/2015) sore, dalam siaran persnya, Badran mengatakan bahwa yang terpenting, jika penjajah ini mengira ia mampu dengan peralatan militernya untuk memadamkan api intifada Al-Quds, maka yang terjadi di lapangan adalah bertambahnya motivasi untuk terus meningkatkan perlawanan dan masuknya seterategi dan sarana prasana baru terhadap intifada tersebut. Dan supaya Israel beserta pendukungnya menanggung akibat dari terus menerusnya menyangkal hak rakyat kami untuk bebas.
Dia menganggap bahwa serangan militer penjajah Israel terhadap wartawan secara berulang-ulang terkandung unsur kebijakan yang disengaja untuk menyembunyikan besarnya kejahatan penjajah di setiap harinya.
“Kami sangat menghargai peran luar biasa para wartawan dan media yang bergerak di lapangan, walaupun mereka harus berhadapan dengan bahaya nyata di lapangan,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, lebih dari 29 hari gerakan Intifadah al-Quds, jumlah korban syahid telah mencapai lebih dari 68 orang.* [baca: Gugur Intifada Sudah 68, Hamas Seru “Jumat Kemarahan”]