Hidayatullah.com—Pasca perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan penjajah, kondisi politik di Israel masih terus panas. Kabar terbaru menyebutkan, Perdana Menteri (PM) Zionis Benyamin Netanyahu bersitegang dengan Menteri Perang Israel, Moshe Yaalon.
Surat kabar Zionis Haaretz dikutip PIC, Kamis ( 11/09/2014) mengatakan, Benyamin Netanyahu berencana menunjuk Yu’av Galint sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata menggantikan Jenderal Beny Gants yang memimpin perang ke Gaza dan gagal.
Haaretz juga menyatakan bahwa Galint kembali bersinar bersamaan dengan menjelang berakhirnya Gants setelah usai perang ke Jalur Gaza dan kecaman meluas yang dihadapi pimpinan militer Zionis dan terutama Jenderal Gants secara khusus.
Surat kabar Zionis ini mengingatkan bahwa ide Netanyahu menunjuk Galint ini serius sejak lama karena sebelumnya dia dicalonkan untuk posisi ini namun sebuah skandal mencegahnya untuk mendapatkan posisi tersebut.
Dikutip Ha’aretz, Galint menyatakan kesiapannya untuk menerima posisi tersebut. Pekan lalu dia mengatakan dalam wawancara dengan Channel TV2 Israel bahwa dirinya siap untuk menunaikan kewajiban ini bila diminta.
Hanya saja, penunjukkan kepala staf angkatan bersenjata Zionis ini ada di tangah Menteri Militer Zionis. Namun setelah sekandal sebelumnya, Netanyahu memutuskan untuk berperan utama dalam penunjukkan ini.
Haaretz mengingatkan, bisa saja Netanyahu sukses menunjuk Galint di posisi tersebut di tengah-tengah perasaan bahwa Galint telah didzalimi 4 tahun lalu.
Sementara itu surat kabar Maarev mengungkapkan bahwa orang yang lebih utama menunjukkan kepala staf angkatan bersenjata adalah Menteri Militer Moshe Yaalon. Dia sendiri lebih memilih Komandan Wilayah Utara Jenderal Gadi Aizinkov.
Maarev menjelaskan, calon dari Yaalon kali ini, yakni Gadi Aizinkov, tidak berbeda banyak dengan Beny Gants, yang dinilai bisa membawa kemaslahatan penunjukkan Galint, terlebih setelah kecaman yang dihadapi militer selama perang ke Gaza. *