Hidayatullah.com–Pemerintah Mesir membuka kembali jalur penyeberangan Rafah yang berbatasan dengan Gaza selama tiga hari agar warga Palestina dapat kembali ke rumah mereka, sumber resmi mengatakan.
Langkah itu, yang disebut oleh petugas perbatasan Palestina sebagai sebuah sikap “kemanusiaan”, memberikan jalan bagi warga Palestina yang terdampar di Mesir dan di berbagai tempat, termasuk pelajar dan orang-orang sakit, untuk kembali ke Gaza.
“Otoritas Mesir membuka kembali perbatasan Rafah hanya selama tiga hari, dari Sabtu hingga Senin, dan hanya mereka yang berada di bagian Mesir yang diperbolehkan melintas,” ujar otoritas Gaza dikutip Middle East Eye (MEE), Ahad, (7/05/2017).
Gaza berada dalam pengepungan pejajah Israel selama satu decade dan Pejuang Palestina telah tiga kali berperang dengan Israel sejak 2008.
Perbatasan Rafah merupakan satu-satunya gerbang menuju dunia luar yang tidak berada di bawah kontrol penjajah Israel, tetapi beberapa tahun ini perbatasan tersebut jarang dibuka karena ketegangan yang terjadi antara Mesir dan Hamas.
Baca: Penutupan Gerbang Rafah Gagalkan Umrah Ramadhan Warga Gaza
Hubungan antara keduanya memburuk setelah mantan kepala militer Mesir yang saat ini menjadi presiden, Abdul Fattah al-Sisi, menggulingkan presiden terpilih Mohamad Mursi, pada 2013.
Bagaimanapun juga, pada tahun ini Mesir telah membuka perbatasan Rafah bagi bantuan kemanusiaan pada Februari dan Maret, meski hanya sebentar.
Otoritas perbatasan Gaza mengatakan pada Sabtu bahwa “lebih dari 20.000 warga Palestina, butuh perawatan masih terperangkap di Gaza dan harus segera mendapat perawatan di luar negara mereka.*/Nashirul Haq AR