Hidayatullah.com–Salah satu pemimpin senior gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyah mengatakan pada hari Rabu kapal yang membawa bahan konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah sakit Turki di Gaza telah mencapai pelabuhan Ashdod Israel dan akan segera tiba di Jalur Gaza yang terkepung.
Didanai oleh International Koordinasi dan Pembangunan Turki (TIKA), Rumah Sakit Persahabatan Palestina-Turki akan menjadi yang terbesar di Gaza ketika telah beroperasi.
Rumah sakit yang dibangun oleh TIKA itu akan menjadi yang terbesar di wilayah tersebut, kutip Daily Sabah.
Dalam pengepungan ilegal atas Gaza, ribuan orang terluka pada serangan-serangan udara Israel di tahun 2014.
Kapal lain yang dikirim oleh Turki tiba di pelabuhan Israel pada Juni, membawa 10.000 bantuan kemanusiaan.
Turki secara vokal menolak pengepungan secara ilegal diberlakukan oleh Israel atas Gaza. Sebelumnya, dengan normalisasi hubungan diplomatik Turki-Israel telah menjadi sebuah pertolongan bagi rakyat Palestina di mana Turki meningkatkan upaya-upayanya dalam mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Parlemen Turki menyetujui kesepakatan normalisasi itu pada 20 Agustus 2016.
Hubungan antara Turki dan Israel memburuk pada 2010 setelah angkatan laut Israel menyerbu kapal bantuan Turki, Mavi Marmara, di tengah perjalanannya mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza yang terkepung. Serbuan itu membunuh 10 aktivis.
Berdasarkan kesepakatan antara kedua negara, Israel membayar 20 juta dollar sebagai kompensasi bagi keluarga korban terbunuh Mavi Marmara, Turki diperbolehkan mengirim bantuan ke Gaza dan Turki mencabut tuntutan hukum terhadap insiden itu.
Tentara Israel akan dibebaskan dari tanggung jawab hukum dan kriminal serta warga negara Israel yang terlibat juga tidak akan bertanggung jawab secara pidana maupun finansial atas insiden itu, berdasarkan kesepakatan.*/Nashirul Haq AR