Hidayatullah.com–Menteri Urusan Sipil Ototritas Palestina Hussein Ash-Sheikh hari Senin (04/7) mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk mengembalikan jasad pejuang Palestina yang meninggal sejak tahun 1967 kepada keluarga mereka.
Hingga saat ini Israel menolak mengembalikan jasad para pejuang itu kepada keluarga. Mayat mereka dikubur di pemakaman yang disebut Zionis sebagai “pemakaman pejuang musuh”, atau oleh rakyat Palestina dikenal dengan “pemakaman nomor”, karena tempat itu dipenuhi papan nomor penanda kuburan setiap pejuang.
Menurut Ash-Sheikh kesepakatan itu dicapai setelah melalui negosiasi yang panjang dan melelahkan.
Kementerian mengeluarkan daftar berisi 84 nama pejuang yang jasadnya akan dikembalikan. Identitas mereka telah dikonfirmasi oleh ahli forensik Palestina.
Sebagian besar pejuang dalam daftar itu adalah pemuda berusia belasan dan awal dua puluhan tahun, yang kebanyakan gugur saat Intifadah Kedua. Amir Ali Abdullah yang berusia 15 tahun, tercatat sebagai pejuang termuda di antara jasad yang akan dikembalikan. Ia terbunuh di Tel Aviv pada tahun 2004.
Empat jasad wanita Palestina juga akan dikembalikan.
Presiden Mahmud Abbas dan para pejabat senior akan menghadiri upacara pelepasan jasad mereka untuk diserahkan kepada keluarga, kata Ash-Sheikh. Dan pemerintah akan membantu pengiriman jasad ke luar negeri tujuan jika diperlukan.
Sekitar 102 mayat belum diidentifikasi, namun ahli forensik Palestina telah dikirim ke pemakaman-pemakaman yang dikuasai Israel untuk melakukan pemeriksaan DNA. Jasad yang sudah teridentifikasi akan segera dikirim ke keluarga.
Menurut Maan, jurubicara pemerintah Zionis belum berhasil dihubungi untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.
Sementara itu, situs berita Israel Ynet mengatakan bahwa “elemen keamanan” Israel telah membenarkan adanya pembericaraan mengenai hal tersebut, namun melaporkan bahwa belum ada kesepakatan yang dicapai dengan Palestina.*