Hidayatullah.com—Di tengah kemarahan dunia atas keputusan Donald Trump soal Baitul Maqdis, Zionis Israel hari Selasa, (19/12/2017) justru meluncurkan sebuah sinagong Yahudi baru di bawah Tembok Al Buraq -yang dikenal orang Yahudi sebagai Tembok Bara – di kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur.
“Setelah 12 tahun pembangunan, sinagog baru dibuka pada Senin malam,” kata Heritage Foundation of the Western Wall, sebuah badan pemerintah Israel, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Middle East Monitor.
“Desain unik ruang doa menggabungkan seni langka dan pencahayaan yang unik, menciptakan kontras yang indah antara kuno dan modern,” bunyi pernyataan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, institusi Islam di Baitul Maqdis (Yerusalem Timur) telah mengajukan protes berulang kali atas penggalian yang dilakukan oleh pihak berwenang Israel di bawah kompleks masjid Al-Aqsha.
Baca: Israel Telah Lakukan 60 Galian di Bawah Masjid al Aqsha untuk Sinagog
Masih dikutip dari laman yang sama, dalam sebuah pernyataan, Syeikh Ikrimah Sabri, Kepala Dewan Islam Tertinggi Baitul Maqdis dan mantan Imam Masjidil Aqsha, menekankan bahwa Tembok Al Buraq merupakan komponen dinding barat Al-Aqsha.
“Tembok itu adalah bagian dari warisan Islam kita dan akan tetap demikian sampai Hari Kiamat,” kata Sabri.
“Pendudukan Israel tidak memiliki klaim atas warisan Yerusalem,” tambahnya.”Sinagog baru ini … tidak memiliki akar sejarah.”
“Semua konstruksi baru oleh otoritas pendudukan [Israel] di Yerusalem tidak sah dan tidak memiliki dasar sejarah,” kata Sabri, menambahkan bahwa kota suci “tidak dapat dipartisi”.
Baca: Zionis Mulai Laksanakan Galian Terbesar di Selatan al Aqsha
Resolusi secara tegas membuat Israel merasa tersingkir, karena dalam resolusi tersebut hanya merujuk pada kompleks Masjid Al-Aqsha di timur Yarusalem dan tiga tempat suci lainnya dengan nama Islam; Al-Aqsha dan Al-Haram Al-Syarif.
Ketegangan telah meningkat di wilayah-wilayah jajahan sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada tanggal 6 Desember, dan mendapat kecaman dari seluruh dunia.*/Sirajjudin Muslim