Hidayatullah.com–Kepala Gerakan Islam di Palestina yang terjajah 1948, Syeikh Raed Salah (Ra’id Salah), mengirim pesan dari dalam selnya pada rakyat Palestina yang menjelaskan kondisi dan keadaan yang dia hadapi di dalam penjara.
“Kami tidak menerima ditahan di penjara, tetapi jika ini ditimpakan kepada kita maka kita percaya pada kekuatan Allah untuk melindungi kita,” tulis Syeikh Salah di suratnya, yang diserahkan pada pengacaranya.
“Kita harus menghadapi dan menanggung konsekuensinya,” katanya, menegaskan bahwa: “Saya yakin, Insya Allah, bahwa kita berada di ambang kemenangan pertempuran ini,” mengacu pada konflik rakyat Palestina dengan Zionis Israel.
“Saya selalu berdoa pada Allah untuk memberikan yang terbaik untukku,” dia mengakhiri suratnya.
Baca: Penjajah Israel Perpanjang Hukuman Syeikh Ra’ed Salah 6 Bulan
Syeikh Salah ditahan pada 25 Agustus 2017 dan didakwa sembilan hari kemudian oleh Jaksa Penuntut Umum Israel. Dia didakwa 12 tuduhan, termasuk melanggar hukum dan memicu teror di Israel.
Baca: Israel Tangkap Pengacara bagi Ikon Perlawanan Raed Salah yang Dipenjara
Pengadilan Zionis Israel telah memutuskan bahwa dia tetap di penjara hingga akhir proses pengadilan terhadapnya. Pengacara Syeikh Raed mengajukan keberatan atas hal tersebut, tetapi keberatan itu ditolak oleh pengadilan.
Syeikh Raed Salah berulang kali masuk penjara Israel karena aktivitas Gerakan Islamnya.
Sebelumnya pria yang dijuluki ‘Syeikhul Aqsha” ini telah bebas pada 17 Januari 2016 setelah menghabiskan 9 bulan di penjara. Namun dia dilarang melakukan perjalanan keluar negeri dan tidak diperbolehkan memasuki Jerusalem (Baitul Maqdis) dan Masjid Al-Aqsa.*/Nashirul Haq AR