Hidayatullah.com– Sejarawan Alwi Alatas menuturkan, dulu, keturunan Arab yang datang ke Indonesia, selain berdagang, juga berdakwah kepada masyarakat Indonesia yang kala itu mayoritas belum beragama Islam.
Cara-cara mereka yang bagus dalam menyampaikan Islam dan disertai dengan akhlak yang baik, kata Alwi, bisa membuat masyarakat setempat dan penguasa saat itu menerima Islam.
Baca: Perbaiki Cara Pandang Keindonesiaan-Keislaman, Sejarawan Sarankan Revisi Kurikulum Sejarah
“Akhirnya Islam tersebar dengan pesat di sini dan dalam prosesnya mayoritas menjadi Muslim,” ujar pembina komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) ini kepada hidayatullah.com, Sabtu (07/04/2018) di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jl Otista Raya, Jakarta Timur.
Doktor Sejarah International Islamic University Malaysia (IIUM) ini mengungkap, perekat hubungan antara keturunan Arab yang tinggal di negeri ini dengan mayoritas masyarakat Indonesia adalah agama yang sama, yakni Islam.
“Saya kira (Islam) ini faktor penting yang membantu –kalau dalam bahasa Qur’an– ukhuwah Islamiyah,” ucapnya.
Berhasilnya asimilasi keturunan Arab dengan masyarakat setempat, kata dia, dikarenakan adanya interaksi yang intens di antara keduanya, keterbukaan, dan kebersamaan dalam menjalani aktivitas keagamaan sehari-hari atau tahunan.
Baca: Sekularisasi dan Deislamisasi merupakan Tantangan Pengajaran Sejarah di Indonesia
“Nah, jadi membuat hubungan di antara kedua belah pihak terjalin dengan baik,” kata Alwi yang saat ini menjabat sebagai direktur Pesantren for The Study of Islamic Thought and Civilization (PRISTAC).* Andi