Hidayatullah.com– Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah /Gerakan Gerakan Islam Palestina (Hamas) dan Zionis ‘Israel’ setuju untuk melaksanakan gencatan senjata hari Rabu (08/08/2018), setelah Gaza mendapat gempuran udara penjajah.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak penjajah ‘Israel’, namun pejabat ‘Israel’ yang tidak mau disebut namanya membantah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas tersebut.
‘Israel’ jarang mengakui kesepakatan dengan Hamas, dan telah berperang tiga kali dalam satu dekade.
Pada Rabu dan Kamis, ‘Israel’ menyerang lebih dari 150 sasaran di Gaza. Serangan itu menewaskan seorang balita Palestina berusia 18 bulan dan ibunya yang sedang hamil.
“Upaya Mesir untuk memulihkan ketenangan antara faksi Palestina dan ‘Israel’ akan mengakhiri ketegangan saat ini,” kata pejabat Palestina yang tidak disebut namanya.
“Faksi Palestina akan menghormati gencatan senjata selama ‘Israel’ juga melakukannya,” katanya seperti dilansir Reuters.
Pejabat Palestina yang kedua menyatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 20.45 GMT atau sekitar pukul 3.45 WIB. Seorang perwira kedua Palestina yang tahu tentang pembicaraan itu mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 10.45 malam.
“Setelah upaya Mesir dan internasional, gencatan senjata antara perlawanan Palestina bergantung pada komitmen penjajah,”kata Komite Perlawanan Populer, kelompok kecil di Gaza, Abu Mujahed di halaman Facebook-nya menulis,
Yuval Steinitz, anggota kabinet Netanyahu menyatakan ‘Israel’ tidak ingin berperang tapi tidak mau membuat konsesi dengan Hamas.
Militer ‘Israel’ menyatakan tujuh orang luka-luka akibat mortar dan roket yang dilontarkan dari Jalur Gaza.
‘Israel’ menjajah dan mencaplok Gaza dalam Perang Timur Tengah 1967. Mundur di sebagian wilayah pada 2005, ‘Israel’ mempertahankan sebagian besar Tepi Barat di mana Palestina berkuasa.*