Hidayatullah.com-Mesin penindas ‘Israel’ terus mempermalukan rakyat kami dan membuat mereka menderita, menentang semua prinsip, nilai dan konvensi internasional yang menjamin hak untuk melindungi penduduk sipil di wilayah konflik.
Pernyataan ini disampaikan Gerakan Perempuan Islam – Hamas hari Kamis, menanggapi pembunuhan sadis perempuan muda Palestina, Alaa Wahdan (28 tahun), oleh pasukan penjajahan ‘Israel’ di pos pemeriksaan Qalandia di Jerusalem.
“Banyak rakyat Palestina yang menjadi korban kejahatan-kejahatan yang dilakukan di pos pemeriksaan mematikan di seluruh kota-kota Tepi Barat, di mana jumlah pelanggaran yang dilakukan pasukan penjajahan ‘Israel’ terhadap penduduk sipil Palestina di Tepi Barat yang terjajah,” kata pernyataan itu dalam rilisnya.
Aksi-aksi Alaa Wahdan oleh pasukan penjajahan ‘Israel’ dengan keji kemarin di pos pemeriksaan Qalandia di Jerusalem utara yang terjajah, bukanlah yang terakhir.
“Ini terjadi di tengah diamnya masyarakat internasional terhadap kejahatan-kejahatan penjajahan Israel,” kata pernyataan itu.
A Palestinian woman has been shot by Israeli occupation forces at Qalandiya checkpoint. pic.twitter.com/roHglz0yk6
— TIMES OF GAZA (@Timesofgaza) September 18, 2019
Selama 2019 pembunuhan serupa telah mencapai angka 346.
“Kami mengecam kejahatan ini, yang bukan pertama kali dan tidak akan menjadi kejahatan yang terakhir kalinya terhadap wanita Palestina, selama penjajahan Israel tidak bertanggung jawab atas kekejamannya.”
Gerakan Perempuan Islam – Hamas juga menyerukan Otoritas Palestina yang bertanggung jawab atas keamanan di Tepi Barat, atas aksi-aksi seperti ini.
“Kami menekankan bahwa pembunuhan wanita Palestina dengan keji, yang tertangkap kamera, dan membiarkannya mati kehabisan darah adalah kebijakan yang diadopsi oleh militer penjajahan Israel yang mengungkap jati diri mereka sebenarnya, menemukan kesenangan dalam membuat rakyat Palestina menderita selama 70 tahun terakhir, ” katanya.*/Nashirul Haq AR