Hidayatullah.com– Ormas Muhammadiyah melalui berbagai amal usahanya mendirikan Rumah Evakuasi Tanggap Darurat Asap. Universitas Muhammadiyah Riau dan Lazismu membuka rumah evakuasi tanggap darurat asap di Kota Pekanbaru, Riau.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Dr Mubarrak di Pekanbaru, Jumat (20/09/2019), mengatakan, rumah evakuasi tanggap darurat asap dibuka dalam rangka menangani para korban yang terpapar asap cukup tebal di Pekanbaru dan sekitarnya akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ia mengatakan, rumah evakuasi itu sebagai bentuk kepedulian sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Riau dalam memberikan bantuan kemanusiaan, sekaligus meringankan beban Pemerintah Provinsi Riau dalam melakukan upaya penanganan korban bencana.
Baca: BNPB: 328.724 Hektare Hutan-Lahan Terbakar Selama 2019
Rumah evakuasi itu diluncurkan di Rumah Singgah Pasien (RSP) Perinasia, Jl Wonosari Tangkerang, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Rabu (18/09/2019) lalu.
Ada tiga Posko Rumah Evakuasi Tanggap Darurat Asap yang didirikan lazis itu, yaitu Posko Rumah Singgah Pasien Perinasia yang beralamat di Jl Wonosari No 18 Kelurahan Tanggerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya.
Lalu, Posko Rumah Singgah Umum Jl Sarwo Edi/Suka Terus II No 7 Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sail.
Dan, Posko Klinik Pratama UMRI Jl Tuanku Tambusai Ujung, Simpang Tiga Arengka (SKA) Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
“Rumah Singgah Pasien (RSP) ini untuk masyarakat yang terkena dampak asap,” ujar Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pekanbaru Hari Siyanto.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak saja menyediakan tempat, tetapi semua peralatan juga sudah disiapkan. Bahkan, katanya, sudah ada ambulans yang stand by 24 Jam non-stop untuk jemput bola ke masyarakat yang terdampak bencana asap dari karhutla.
Di posko ini, lansia yang datang juga akan difasilitasi, sehingga diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang terlantar dengan bencana asap ini.
“Siapa saja yang datang ke rumah evakuasi ini akan dilayani secara medis dan kami memfasilitasi kebutuhan seperti oksigen, kamar dan alat makanan,” ujar Hari.
Baca: ASN Hamil Diizinkan Tak Masuk Kantor Selama Kabut Asap di Pekanbaru
Menurut Rektor Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (U I), Mubarrak, Jumat (20/09/2019), korban terpapar asap terus bertambah, mulai dari bayi, balita, dewasa hingga lansia.
Muhammadiyah Disaster Manajemen Pusat (MDMC) mengirimkan seorang pengawas pusat yakni dr Ershad guna mendukung operasional klinik mulai kini hingga asap hilang di Riau.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Warga yang terpapar asap sejak Sabtu (14/09/2019) tercatat delapan warga yang mendapat pelayanan kesehatan di Klinik Pratama U I dan dominan mereka menderita ISPA akibat asap,” sebutnya.
Sementara itu, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah (AMM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggalang aksi solidaritas untuk kasus kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, Rabu (18/09/2019).
Asmir Royhan, mahasiswa Teknik Informatika UTM yang juga mantan pengurus Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bangkalan mengatakan, aksi solidaritas dan penggalangan dana itu merupakan wujud kepedulian mahasiswa.
“Kita mengajak semua kalangan untuk lebih aktif dalam merespon problem-problem demikian, memunculkan kepedulian dan solidaritas kepada sesama, meskipun terpisah akan jarak,” terangnya.* SKR/dari berbagai sumber