Hidayatullah.com — Terbunuhnya dua warga Palestina pada bulan lalu ternyata mengungkap fakta menarik. Ternyata keduanya, yang merupakan pejuang perlawanan Palestina, berhasil menembak mati seorang perwira senior dari unit pengintai elit ‘Israel’.
Mayor Bar Falah, 30 tahun, seorang wakil komandan Nahal, unit pengintai elit milik zionis ‘Israel’ tewas dalam baku tembak pada 14 September setelah berupaya menangkap kedua pejuang bersenjata Palestina itu.

Menurut penyelidikan terakhir tentara penjajahan ‘Israel’ (IOF), dua pria bersenjata itu terdeteksi sesaat sebelum tengah malam oleh tentara yang mengoperasikan kamera pengintai, sekitar 15-20 meter dari pos militer di zona antara Tepi Barat dan ‘Israel’.
Tentara yang ditempatkan di daerah itu memulai prosedur penangkapan, termasuk berteriak ke arah pejuang Palestina, melepaskan tembakan peringatan, dan melemparkan granat kejut ke arah mereka.
Para pejuang Palestina tidak menanggapi para tentara ‘Israel’, yang juga tidak tahu bahwa mereka bersenjata dan merencanakan serangan.
Sementara itu, Komandan Brigade Menashe IOF, Kolonel Arik Moyal, dan Falah beserta tentaranya dikerahkan ke tempat kejadian.

Saat pasangan itu terlihat lagi pada dini hari, tim Moyal mendorong maju dari area pagar dan tim Falah mulai merangkak di belakang mereka, berusaha untuk menangkap mereka.
Kedua pejuang bersenjata itu kemudian melepaskan tembakan ke arah pasukan yang hanya berjarak beberapa meter. Falah dipukul dan terluka parah, tetapi masih berhasil menembakkan beberapa peluru ke belakang sebelum dia meninggal, menurut penyelidikan.
Keduanya syahid dalam baku tembak berikutnya. Pasangan itu dipersenjatai dengan senapan mesin ringan darurat Carlo dan senjata semi-otomatis darurat lainnya, menurut IOF seperti yang dilansir Times of Israel (27/10/2022).
Dua pejuang Palestina itu diidentifikasi oleh media Palestina sebagai Ahmed Abed dan Abdul Rahman Abed, dari desa Kafr Dan dekat Jenin. Ahmed adalah seorang petugas di layanan keamanan PA.*