Hidayatullah.com – Keluarga dari tawanan yang dibebaskan, Elma Avraham, telah menolak permintaan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu untuk bertemu dengannya dalam kunjungannya ke Soroka Medical Center di Beersheba, menurut laporan media Ibrani pada Rabu (29/11/2023).
Avraham, seorang warga Kibbutz Nahal Oz yang berusia 84 tahun, dipulangkan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara dan pertukaran tahanan. Perempuan tua itu dikembalikan ke “Israel” setelah berada di bawah tahanan kelompok perlawanan Palestina selama 50 hari.
Lansia itu dibebaskan bersama 16 sandera lainnya, termasuk seorang anak perempuan Amerika berusia empat tahun bernama Abigail Edan, pada hari ketiga gencatan senjata antara penjajah “Israel” dan Hamas.
Baca juga: Bnei Menashe: Warga India di Barisan Tentara Zionis ‘Israel’
Sebagian besar tawanan yang dibebaskan pejuang Palestina berada dalam kondisi sehat. Meskipun bahan pangan dan air sangat sulit di Gaza karena dampak blokade total Zionis, para tahanan mengakui mereka diperlakukan dengan baik dan diberi makan.
Alon Ben David, koresponden khusus pertahanan dan militer di Channel 13 ‘Israel’, telah mengungkapkan kondisi sandera ‘Israel’ yang baru-baru ini dibebaskan oleh Hamas, meskipun ada larangan sensor pihak penjajah.
Dalam sebuah dialog Alon Ben David menyatakan, para tahanan ‘Israel’ itu diperlukan sangat baik oleh mujuahidin Al-Qassam. “Mereka tidak menjadi sasaran penyiksaan atau perlakuan buruk,” ujarnya.
Meski makanan para tawanan sangat langka, penting dicatat, Hamas menyediakan obat-obatan pada tawanan setiap harinya. “Hamas berusaha menyediakan obat-obatan setiap hari, meskipun tidak selalu berhasil,” tambah dia.*
Baca juga: (VIDEO) Mantan Mata-Mata Zionis Minta ‘Israel’ Menutup Mulut Tahanan yang Dikeluarkan Hamas