Hidayatullah.com—Eksportir produk susu terbesar New Zealand (Selandia Baru), Fonterra, menemukan bakteri penyebab botulism pada sejumlah produknya, termasuk susu formula untuk bayi dan minuman berenergi.
Akibat pencemaran bakteri itu sekitar 1.000 ton produk susu Fonterra di 7 negara ditarik, termasuk yang beredar di China, lansir BBC.
Fonterra tidak menyebutkan nama delapan perusahaan pembuat produknya yang tercemar bakteri itu.
Botulisme merupakan salah satu jenis keracunan makanan yang paling berbahaya dan sering menyebabkan kelumpuhan.
Hari Sabtu (3/8/2013) Kementerian Industri Primer New Zealand mengkonfirmasi bahwa produk-produk yang tercemar meliputi susu formula bayi, minuman berenergi (olahraga), minuman berprotein dan minuman-minuma lainnya.
Bakteri ditemukan pada tiga kumpulan whey protein yang digunakan dalam susu formula lanjutan Nutricia Karicare, kata Fonterra.
Whey protein yang dipergunakan diproduksi pada Mei 2012, di mana pipa di pabrik pengolahnya di Waikato kotor, kata perusahaan tersebut.
Nutricia telah mengamankan susu fomula hasil lima proses poduksinya yang diyakini tercemar dan mengatakan tidak ada produk-produk itu yang telah terjual.
Fonterra, perusahaan produk susu terbesar keempat di dunia, mengatakan telah mendesak pelanggannya agar memeriksa jalur suplai mereka.
“Kami bertindak cepat,” kata Theo Spierings, pimpinan eksekutif Fonterra.
Menurut Fonterra belum ada laporan tentang korban terkait konsumsi produknya.
New Zealand mengandalkan ekspor 95% produk susu negaranya untuk mendapatkan devisa.
Negara-negara yang mendapatkan produk tercemar itu di antaranya New Zealand, China, Australia, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Arab Saudi.
New Zealand menyuplai susu bubuk untuk produksi susu formula di China dalam jumlah sangat besar.
Merek produk susu terkemuka di bawah Fonterra antara lain Anchor (susu), Tip Top (es krim), Anlene (susu), Anmum (susu ibu hamil) dan Mainland (keju).*