Hidayatullah.com—Obat kimia yang digunakan dalam pengobatan kutu di kepala berisiko menyebabkan perangai anak-anak menjadi bermasalah, demikian lapor sebuah penelitian di Pancis.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Rennes itu, wanita hamil yang terpapar bahan pyrethroids, sejenis kimia sintetis, berisiko tinggi untuk memiliki anak-anak yang mengalami masalah sosial sebelum usia enam tahun.
Bahan pyrethoids kebiasaannya digunakan dalam bidang pertanian untuk menghilangkan hama, tetapi juga dipakai dalam pengobatan kutu dan kontrol reproduksi nyamuk.
Metode itu dikembangkan oleh ilmuwan Inggris pada 1960-an sebagai alternatif aman untuk meracun hama di daerah pertanian.
Namun menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal sains, Occupational & Environmental Medicine, bahan kimia itu bekerja untuk merusak saraf serangga dan ilmuwan percaya perkembangan otak anak-anak yang menggunakan bahan sama juga bisa terpengaruh.
Penelitan melibatkan 3.421 wanita hamil antara usia kandungan enam dan 19 minggu dan setiap mereka diberikan pengobatan kutu pada lima tingkat berbeda.
Enam tahun kemudian, penelitian dilanjutkan dan peneliti bertemu kembali dengan anak kepada 287 wanita yang terlibat dalam penelitian awal.
Hasilnya, ilmuwan menemukan, wanita yang terkena bahan kimia itu dengan dosis yang lebih tinggi, memiliki anak yang bermasalah dalam soal sosial termasuk sering ketakutan dan tidak suka bergaul.
Tes urin terhadap anak-anak itu juga menemukan mereka yang rentan dengan bahan kimia terlibat menampilkan perilaku yang aneh termasuk bertindak agresif dan intimidasi.
Namun peneliti mengatakan bahwa penelitian mereka tidak membuat kesimpulan akhir bahwa bahan kimia itu sebagai penyebab sepenuhnya anak-anak berperilaku buruk.*