Hidayatullah.com– Pemerintah federal Australia meluncurkan sebuah kampanye yang mendorong warganya untuk “menyediakan waktu” bagi kesehatan mental mereka. Halini diperlukan mengingat banyaknya tekanan mental setelah tahun-tahun yang melelahkan.
Menurut Komisi Kesehatan Mental Nasional (NMHC) pada Rabu (16/12/2020), prevalensi penyakit mental dan tekanan psikologis melonjak pada 2020 di tengah kebakaran hutan, kekeringan, dan pandemi virus corona. Saat ini, lebih dari 4.300 orang mengontak situs web bantuan milik pemerintah, Head to Health, setiap hari kutip laman Xinhua.
Sebelumnya, hanya kurang dari 1.000 orang yang melakukan hal tersebut pada periode yang sama tahun lalu. Menanggapi hal itu, NMHC pada Rabu meluncurkan kampanye bertajuk “Make Time” yang mendorong warga Australia untuk membagikan kisah mereka ke sebuah situs web baru guna membantu mengatasi tekanan mental.
“Di tahun yang menguji kita dengan cara yang berbeda-beda ini, mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental atau terdampak oleh trauma tidak hanya bisa membantu orang lain yang mengalami situasi serupa untuk memahami cara memprioritaskan kesehatan mental, tetapi juga mampu membantu mereka menghargai kebutuhan untuk menyediakan waktu bagi hal-hal yang membantu kita merespons tantangan di kehidupan sehari-hari,” ujar Christine Morgan, Kepala Eksekutif NMHC.
Laporan penting yang dirilis oleh Productivity Commission, badan penasihat ekonomi utama pemerintah Australia, pada November itu mengungkapkan bahwa penyakit mental merugikan ekonomi Australia sebesar 220 miliar dolar Australia setiap tahun. Ini lebih dari 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu. *