Anda terhindar dari virus corona alias Covid-19? Apakah ini kebetulan atau memang ada faktor lain?
Hidayatullah.com | SEMENTARA ada sekelompok besar individu yang telah terinfeksi Covid-19, tanpa disadari ada juga sekelompok individu yang tidak pernah terinfeksi secara langsung. Terlepas dari faktor vaksinasi, penjelasan paling sederhana adalah bahwa orang-orang ini tidak pernah terpapar virus secara langsung.
Ini mungkin paling umum bagi mereka yang terlindung, seperti tidak sering keluar atau melihat siapa pun. Tapi Lindsay Broadbent, peneliti di School of Medicine, Dentistry and Biomedical Sciences, Queen’s University of Belfast, mengutip laporan Channel NewsAsia (CNA), menjelaskan teori mengapa ada satu kelompok yang berhasil terhindar dari infeksi virus corona.
Menurut Broadbent, bahkan jika mereka terkena virus, gagal membuat infeksi bahkan setelah virus memasuki saluran pernapasan. Ini mungkin karena kurangnya reseptor yang diperlukan untuk SARS-CoV-2 untuk mendapatkan akses ke sel.
“Saat terinfeksi, ada perbedaan respon imun individu terhadap SARS-CoV-2 yang berperan dalam menentukan tingkat gejala,” katanya dikutip CNA. “Ada kemungkinan bahwa respons imun yang cepat dan kuat dapat mencegah virus bereplikasi ke tingkat yang lebih parah pada tahap pertama, “ tambahnya.
“Efektivitas respon imun terhadap infeksi sangat ditentukan oleh usia dan genetik. Gaya hidup sehat tentu membantu,” katanya. “Misalnya, kita tahu bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko infeksi tertentu, “ tambah dia.
“Tidak cukup tidur juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh kita untuk melawan patogen yang menyerang,” katanya dalam sebuah artikel di The Conversation, yang diterbitkan oleh Channel NewsAsia.
Para ilmuwan yang mempelajari akar penyebab Covid-19 yang parah telah mengidentifikasi faktor genetik pada hampir 20 persen kasus kritis. Sama seperti genetika dapat menjadi salah satu faktor penentu stadium penyakit, sekuensing genetik juga dapat menjadi kunci resistensi terhadap infeksi SARS-CoV-2.
Ada juga kemungkinan bahwa infeksi sebelumnya dengan jenis virus corona lain yang mengakibatkan kekebalan reaktif silang. Dalam hal ini, sistem kekebalan mungkin mengenali SARS-CoV-2 sebagai virus yang pernah menyerang dan memicu respons kekebalan. Ada tujuh virus corona yang menginfeksi manusia; empat menyebabkan flu biasa dan masing-masing menyebabkan SARS (sindrom pernapasan akut parah), MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) dan Covid-19.
Jika Anda sejauh ini berhasil menghindari infeksi Covid-19, mungkin Anda memiliki kekebalan bawaan terhadap infeksi SARS-CoV-2, atau mungkin Anda hanya beruntung.*