Hidayatullah.com–Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Selasa, merilis laporan tentang asal-usul Covid-19. Setelah penelitian bersama dengan China tentang masalah ini, termasuk bagaimana virus menyebar dan penelitian di masa depan di berbagai negara, peneli menyimpulkan makanan beku kemungkinan besar dari makanan beku impor.
“Kemungkinan kontaminasi rantai dingin dengan virus dari reservoir sangat rendah,” kata tim ilmuwan yang ditunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari AFP.
Masuknya virus ke China melalui makanan beku pada 2019 dinilai para ahli akan menjadi aneh, mengingat virus tersebut belum terdeteksi di tempat lain pada waktu itu. Penelitian selama 28 hari dari 14 Januari hingga 10 Februari di Wuhan, China tersebut dilakukan oleh 34 ahli WHO dan China, lapor Xinhua News Agency.
Menurut laporan tersebut, ‘kemungkinan besar’ Covid-19 mulai menyebar melalui rantai produk makanan / beku dan “sangat tidak mungkin” virus dimulai melalui kecelakaan laboratorium. Para ahli juga mengemukakan beberapa saran untuk penelitian masa depan: mengembangkan database informasi yang komprehensif; melakukan penelitian retrospektif dan sistematis lebih lanjut tentang kasus sebelumnya dan kemungkinan penyebaran virus; dan menganalisis faktor rantai pembekuan yang dapat memicu dan menularkan penyakit.
China yakin penelitian bersama akan memainkan peran positif dalam mendorong kerja sama global, dalam melacak asal-usul Covid-19, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Selasa. Di hari yang sama, WHO juga memberi pengarahan kepada negara-negara anggota tentang laporan tersebut.
Pada pengarahan, anggota tim gabungan WHO-China Liang Wannian mencatat bahwa penelitian tentang asal-usul Covid-19 di China adalah bagian dari studi global dan itu adalah langkah pertama. Liang mengatakan semua kesimpulan dan rekomendasi dalam laporan tersebut didasarkan pada perspektif global, dan penelitian di masa depan tidak akan terbatas pada area tertentu.
Meski proses pencarian penyebab virus masih berlangsung, bukti dan data yang disertakan dalam laporan ini tetap memberikan gambaran penting tentangnya. Misalnya, tim “telah meninjau data dari studi yang diterbitkan oleh berbagai negara yang merekomendasikan penghitungan awal” kasus Covid-19, menurut laporan tersebut.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa ‘beberapa sampel yang diduga positif terdeteksi lebih awal daripada kasus pertama di Wuhan, menunjukkan kemungkinan salah perhitungan di negara lain’ dan laporan itu menambahkan, ‘yang pasti, penting untuk menyelidiki kemungkinan kejadian sebelumnya’. “Menelusuri asal-usul Covid-19 adalah tentang sains, dan harus dilakukan bersama oleh para ilmuwan di seluruh dunia, “ kata Chen Xu, kepala Misi China untuk PBB di Jenewa.
Chen mengatakan penelitian bersama ini akan memainkan peran positif dalam mempromosikan penelusuran asal-usul penyakit di banyak negara dan wilayah di seluruh dunia, dan memberikan panduan ilmiah, untuk memungkinkan komunitas dunia lebih memahami virus.*