Hidayatullah.com–Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri termasuk Menkes hingga Kepala BPOM ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 24 Oktober 2022. Pemanggilan itu dilakukan terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang terus menjadi sorotan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di antara menjadi pihak yang dipanggil. “Kepala BPOM juga,” ujar Bey, dilansir oleh Tempo, Senin, (24/10/22).
Pemerintah telah melarang penjualan beberapa jenis obat sirup yang mengandung EG (ethylene glycol-EG), DEG (diethylene glycol-DEG) dan EGBE (ethylene glycol butyl ether) melebihi ambang batas. Bahan obat tersebut diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal misterius terhadap anak-anak.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya masih mengkaji apakah kasus gagal ginjal akut yang mencuat belakangan ini perlu mendapatkan status Kejadian Luar Biasa. Pasalnya, tingkat kematian kasus ini telah mencapai lebih dari 50 persen.
Budi menyatakan, bahwa kasus ini paling banyak menyerang kelompok umur anak-anak dan balita. Bahkan, menurut dia, balita yang teridentifikasi mengalami masalah tesebut mencapai 70 orang per bulan. Jum’at lalu, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa terdapat 241 kasus gagal ginjal akut pada anak dengan korban jiwa mencapai 133 orang.
Kementerian Kesehatan sendiri belum bisa memastikan apa penyebab gagal ginjal akut ini. Mereka menyatakan sebanyak 75 persen anak yang mengalami masalah ini mengonsumsi obat sirup yang memiliki kadar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas aman. BPOM pun telah merilis lima obat sirup yang disebut memiliki kadar EG dan DEG yang melebihi ambang batas aman tersebut.*