SELAMA Idul Adha umat Islam sering mendapatkan pembagian daging yang berlebihan. Di sisi lain, banyak berita beredar di masyarakat tentang bahaya makan daging kambing. Benarkah demikian?
Seperti diketahui, daging kambing merupakan daging merah yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Daging kambing yang awalnya dinilai merupakan makanan pokok di Timur Tengah, Afrika Utara, dan budaya Karibia kini telah merambah ke Amerika serta Eropa. Meski lezat, banyak orang justru menghindarinya karena beredarnya mitos makan daging kambing berbahaya.
- Rasulullah Suka Daging Kambing
Rasulullah adalah seorang penggembala kambing karena hewan ini dinilai banyak kebaikan dan ada keberkahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتخذوا الغنم فإن فيها بركة
“ Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat barakah.” [HR Ahmad]
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda;
ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى الغنمَ . فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم ، كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكةَ
“Tidaklah seorang Nabi diutus melainkan ia menggembala kambing. Para sahabat bertanya, apakah engkau juga?”. Beliau menjawab, “iya, dahulu aku menggembala kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.”[HR. Al Bukhari, no. 2262]
Dari Abu Said berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hampir saja harta muslim yang terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau peperangan sesama muslim).” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suka memakan daging kambing, terutama bahagian lengan dari daging seekor kambing. Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut), dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Muslim)
Dhuba’ah binti Zubair menceritakan bahwa Ia pernah menyembelih seekor kambing. Ketika utusan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam menemuinya, yang tersisa dari daging kambing itu hanya lehernya, sehingga Ia malu jika harus menghadiahkan kepada beliau. Utusan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam kemudian menceritakan itu kepada Beliau. Lalu Beliau bersabda “Kembalilah kepadanya dan katakan, “Antarkan saja leher tersebut, karena itu adalah penunjuk kambing. Lebih dekat kepada kebaikan dan paling jauh dari penyakit.” (HR Bukhori Muslim dan Ahmad).
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu atau paha) diberikan kepada Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukainya, maka beliau menggigit daging itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
شفاء عرق النسا ألية شاة أعرابية تذاب ثم تجزأ ثلاثة أجزاء ثم يشرب على الريق في كل يوم جزء
“Obat ‘irqun nasa adalah (lemak) ekor domba pedalaman (dari Arab), kemudian ditumbuk dan direbus, dicairkan, kemudian dibagi menjadi 3 bagian. Setiap bagian diminum pagi, siang, dan sore (saat perut masih kosong).” (HR. Ibnu Majah)
- Perintah Aqiqah dengan Kambing
Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Hadits Riwayat Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163)]
Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam bersabda : “Menaqiqahi Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” [HR Abu Dawud (2841) Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316]
Sebagian ulama juga berpendapat dibolehkan aqiqah dengan unta, sapi, dan lain-lain. Namun pendapat ini dianggap lemah.
- Memakan Daging dalam Al-Quran
Salah satu kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala adalah menciptakan hewan-hewan agar bisa dimanfaatkan bagi manusia; terutama daging, susu dan kulitnya.
Daging merupakan makanan yang sangat penting bagi manusia sepanjang zaman, baik di dunia mahupun akhirat. Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan dalam Al-Quran bahwa daging termasuk makanan penghuni Surga:
وَأَمۡدَدۡنَـٰهُم بِفَـٰكِهَةٍ۬ وَلَحۡمٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢٢)
“Dan Kami telah persiapkan bagi mereka dengan buah-buahan dan daging yang mereka sukai.” (Ath-Thur [52] 22)
وَأَمۡدَدۡنَـٰهُم بِفَـٰكِهَةٍ۬ وَلَحۡمٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢٢)
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (QS: at Tur [52]: 22)
وَإِنَّ لَكُمۡ فِى ٱلۡأَنۡعَـٰمِ لَعِبۡرَةً۬ۖ نُّسۡقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِہَا وَلَكُمۡ فِيہَا مَنَـٰفِعُ كَثِيرَةٌ۬ وَمِنۡہَا تَأۡكُلُونَ (٢١)
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan [juga] pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan.” (QS: Al Mukminun: 21)
- Pendapat para Ulama tentang Daging Kambing
Lewat beberapa hadist yang menerangkan sunnah menyembelih dua ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan, menandakan keharsan untuk aqiqah dengan kambing.
Dalam Kitab Fathul Bari’ al-Hafidz Ibnu Hajar menerangkan: “Para ulama mengambil dalil dari penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi gerahamnya) untuk menentukan kambing untuk aqiqah.”
Pengarang Kitab Subulussalam, Imam Ash-Shan’ani mengatakan, lafadz syaatun (dalam hadist) menunjukkan persyaratan kambing untuk aqiqah tidak sama dengan hewan qurban. Adapun orang yang menyamakan persyaratannya, mereka berdalil dengan qiyas.
Ibnul Qayyim juga berkata, “Daging Kambing dapat menjadikan darah yang sehat an kuat bagi siapa saja yang dapat mengunyahkan dengan baaik. Daging itu cocok bagi orang-orang yang tinggal di daerah dengan iklim dingin dan sedang, serta cocok pula bagi mereka yang suka berolahraga di tempat-tempat yang dingin atau pada musim dingin. Daging juga bermanfaat bagi mereka yang lemah daya pikirnya karena daging dapat menguatkan daya pikir dan daya hapal seseorang. Bagian daging yang paling baik adalah yang terlindung dengan tulang. Bagian sebelah kanan lebih baik dari sebelah kiri. Dan bagian depan lebih baik dari bagian belakang. Rasulullah lebih menyukai bagian depan seekor kambing. Daging bagian aas juga lebih baik dari bagian bawahnya, kecuali bagian kepala.” [Panduan Diet Ala Rasulullah, Indra Kusumah SKL, Gramedia)
Para ulama terdahulu memberikan pendapat tentang keutamaan mengambil daging. Di antaranya :
Qadhi Iyadh berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam gemar mengambil daging bahagian lengan disebabkan oleh kematangannya, aroma yang wangi, rasa yang lazat, manis dan jauh dari tempat-tempat yang berbahaya.”
Muhammad bin Wasi’ berkata, “Daging dapat menambahkan kekuatan penglihatan.”
Imam Az Zuhri berkata, “Memakan daging akan menambah tujuh puluh kekuatan (tenaga).”
Ali bin Abi Thalib berkata, “Makanlah daging, sesungguhnya daging dapat membuat warna menjadi jernih, membuat perut menjadi lapar dan dapat memperbaiki akhlak.”
Sementara Adz-Dzhahabi dalam Thibbun Nabawi menguraikan, limpa dagingnya jelek dan mengakibatkan sakit empedu. Sedangkan hati yang paling bagus dimakan dengan cuka dan kazbarah (ketumbar), lalu disantap dalam kondisi dingin bersama karaaya.
Al-Farzdaq berkata, “Ambillah daging bagian depan. Hindarilah kepala dan perut, karena keduanya adalah sarang penyakit.”
Namun demikian perlu dihindari makan daging berlebihan, karena Umar bin Khaththab RA berkata, “Hindarilah daging, karena sesungguhnya daging itu mengandung zat yang ganas seperti ganasnya khamer.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa).
Ahli tafsir Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
وجعل البركة في الغنم لما فيها من اللباس والطعام والشراب وكثرة الأولاد، فإنها تلد في العام ثلاث مرات إلى ما يتبعها من السكينة، وتحمل صاحبها عليه من خفض الجناح ولين الجانب
“Allah telah menjadikan berkah pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak ,karena kambing beranak tiga kali dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain.” [Dalam Al-jami’ liAhkaamil-Qur’an 10/80, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, 1384 H, syamilah]
-
Manfaat Kesehatan
Terlepas dari rasa yang unik, daging kambing juga memiliki manfaat kesehatan. Meski diketahui daging kambing meningkatkan kadar kolesterol darah, tetapi bisa mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Daging mereka adalah sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi (CLA), yaitu asam lemak yang dapat membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya.
Seperti dilansir laman Indiatimes, Senin (12/9/2016), daging kambing mengandung selenium, dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.
Bahkan untuk wanita hamil, daging kambing dinilai bisa mencegah anemia, meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah ibu, dan mensuplai darah ke bayi karena mengandung jumlah tinggi zat besi sebanyak 3 mg per 100 gram daging kambing. Pada bayi dapat mengurangi risiko cacat lahir.
Bagi wanita yang nyeri saat haid, daging kambing bisa memulihkan karena mengandung zar besi. Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya bisa membuat sehat kulit.
Direktur Chevon Agrotech Pvt. Ltd, Dr Rizwan Thakur, sebagaimana dikutip laman yahoo.health pernah mengatakan banyak manfaat daging kambing bagi kesehatan.
Menurutnya, daging kambing merupakan sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi (CLA), asam lemak yang bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya. Selain itu mengandung vitamin B, yang membantu Anda membakar lemak. Dengan jumlah tinggi protein tanpa lemak dan jumlah yang rendah lemak jenuh, hal ini membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko obesitas. Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.
Meski banyak manfaat, jangan lupa, jeroan dari kambing / sapi selain meningkatkan kadar asam urat juga dapat meningkatkan kadar asam urat darah kita. Oleh karena itu juga jangan dikonsumsi secara berlebihan.
Bagi seseorang yang menderita hipertensi, kadar Kolesterol tinggi (dislipidemia), kadar asam urat tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan, harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi daging kambing atau sapi selama masa hari raya. Bisa saja konsumsi daging yang berlebihan dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi sakitnya. (Jangan Takut Makan Daging, Dr. Ari F. Syam Sp.Pdm Kompas.com, Rabu, 23 September 2015).
Seperti diketahui, protein sangat penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan, produksi antibodi serta menguatkan sistem imun tubuh manusia sehingga kita tak mudah sakit. Protein juga menyusun sekitar 40 persen tubuh Anda yang menyebar pada bagian otot yang menempel pada tulang, otot pada organ, tulang, dan sebagainya. Yang terpenting, daging mengandung protein dalam jumlah besar
United State Department of Agriculture (USDA) telah mempublikasikan kajiannya ternyata setiap berat yang sama daging kambing mengandung lebih sedikit lemak, lemak jenuh dan kolesterol dibandingkan dengan daging sapi dan bahkan lebih rendah juga dari daging ayam.
Hanya saja, terlalu banyak mengonsumsi protein juga berbahaya. Sebab terlalu banyak makanan tinggi protein biasanya sarat akan lemak jenuh sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan pola makan tinggi protein berkontribusi pada peningkatan level Kolesterol, asam urat, dan penyakit ginjal, terutama mereka yang sudah menderita gangguan ginjal.
Jadi berhati-hati dianjurkan, namun terlalu takut memakan daging kambing juga sangat berlebih-lebihan.*