Hidayatullah.com–Seiring membludaknya pengguna Facebook, para penjahat seksual –termasuk kaum pedofilia—rupanya juga ikut “berpesta” memburu mangsa. Kondisi ini membuat perusahaan situs jejaring sosial terbesar ini mendapat “tekanan” masyarakat internasional.
Tim perlindungan anak mengatakan, kasus-kasus yang melibatkan pengganggu dan pemangsa seksual naik tiga kali lipat di situs jejaring tahun ini, sebelum Facebook mendengarkan permintaan berulang untuk menginstal sebuah tombol panik vital.
Tak urung, Facebook akhirnya tunduk pada tekanan dan memberikan aplikasi baru yang memungkinkan pengguna muda untuk melaporkan perilaku yang mencurigakan.
Seluruh pengguna situs jejaring sosial akan dapat mengakses pusat pemberitahuan dari home pagenya, yang mana mereka dapat melaporkan dugaan tindakan penyimpangan seksual.
Ini merupakan hasil kerjasama Facebook dengan Child Exploitation and Online Protection Centre (CEOP).
Aplikasi “tombol panik” pada situs jejaring sosial itu untuk melindungi pengguna golongan anak dan remaja, di mana tombol itu akan melaporkan setiap pelanggaran ke Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak (CEOP) dan Facebook sendiri.
CEOP, lembaga penegakan hukum di bawah kewenangan pemerintah, ditugaskan melacak pelaku pelecehan seks online, menuntut “tombol panik” dipasang di semua jejaring sosial sejak November lalu.
Aplikasi itu juga akan muncul pada laman anak dan para remaja itu dengan menginformasikan bahwa “mereka terkendali secara online.”
Sebuah iklan untuk layanan itu akan muncul di home page semua pengguna berusia antara 13 dan 18 tahun.
Desakan untuk menginstalkan aplikasi ini kepada Facebook semakin keras, setelah pembunuhan dan pemerkosaan terhadap remaja berusia 17 tahun Ashleigh Hall oleh seorang dewasa berusia 33 tahun, yang telah dinyatakan bersalah melakukan kejahatan seksual, setelah menyamar sebagai remaja laki-laki, yang menjumpai koran lewat Facebook.
Empat puluh empat kepala polisi di Inggris, Wales dan Skotlandia, menandatangani surat dukungan kepada seruan CEOP agar “tombol panik” dipasang di laman Facebook.
Tenangkan Orangtua
Kesepakatan untuk meluncurkan aplikasi perlindungan anak dalam internet adalah puncak dari negosiasi alot antara CEOP dan Facebook.
Jim Gamble, Direktur Eksekutif CEOP, mengatakan dalam satu pernyataan tertulisnya, “Dialog kami dengan Facebook mengenai adopsia tombol ClickCeop terdokumentasi dengan baik – dan hari ini adalah hari bersejarah untuk perlindungan anak.”
“Dengan menambahkan aplikasi ini, para pengguna Facebook akan memiliki akses langsung ke semua layanan yang ada di balik tombol clickceop kami, yang semestinya memberi jaminan kepada semua orangtua yang anak remaja mereka aktif di jejaring sosial tersebut.”
Kepala Komunikasi Facebook Inggris, Sophy Silver, kepada BBC news mengatakan bahwa aplikasi baru itu akan mengintegrasikan laporan baik ke Facebook maupun sistem CEOP.
“Kedua belah pihak sepakat dengan apa yang dicapai,” katanya.
“Kami tetap memiliki sistem pelaporan Facebook dan dengan aplikasi prapaket yang aktif digunakan pengguna. Anda tidak hanya membantu mereka tetap aman, tetapi juga mendorong teman-teman mereka waspada, dan bertindak bagai kampanye kesadaran yang menular.
Pada akhirnya, langkah ini menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi para pengguna dan itulah bagian terpentingnya,” tambah Silver. [bbc/ant/hidayatullah.com]