Hidayatullah.com–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, hari Ahad, meresmikan Badan Nasional untuk Pertahanan Cyber.
Kewenangan baru ini akan dipimpin langsung oleh Dr Eviatar Matanya, Kepala Staf Pertahanan Cyber, di mana ia akan bertanggung jawab langsung melindungi warga sipil Israel terhadap serangan cyber, demikian dikutip Reuters.
Menurut AFP, sebelumnya Netanyahu menuding Iran berulang-kali melakukan serangan cyber terhadap Israel.
Serangan cyber itu menurut Netanyahu dilakukan terutama sejak 50 hari konflik negara Yahudi itu dengan HAMAS pada Juli dan Agustus.
Netanyahu, kepada para menterinya dalam rapat kabinet mingguan, mengatakan badan itu akan bertanggung jawab melindungi fasilitas penting dan berbagai instansi pertahanan sekaligus melindungi warga Israel terhadap serangan-serangan dunia maya.
Pasca peluncuran departemen ini, Matanya diperintahkan untuk membentuk tim dalam waktu 60 hari, di bawah pengawasan Kabinet.
Dalam pertemuan kabinet mingguannya hari Ahad, Netanyahu menyampaikan apresiasi kepada semua entitas yang terlibat dalam masalah ini, dan menekankan bahwa langkah strategis ini tergantung pada keberhasilan integrasi bidang dan kemampuan yang berbeda.
“Saya membuat keputusan untuk mengembangkan otoritas nasional untuk mengatur masalah perlindungan maya untuk semua Negara Israel,” ujar Netanyahu dikutip Reuters.
“Ini berarti tidak hanya perlindungan peningkatan lembaga penting dan lembaga pertahanan, tetapi juga dari warga negara Israel.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan penjajah Israel telah menjadi target serangan elektronik kelompok-kelompok perlawanan dan para peretas seluruh dunia.
Serangan peretas terhadap situs-situs penjajah Israel mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Kelompok pejuang Hamas dan perlawanan di seluruh dunia telah menunjukkan minat serangan cyber terhadap penjajah ini.
Badan Keamanan Israel (ISA atau Shin Bet) baru-baru ini mengungkapkan pihaknya telah membentuk sebuah elit di unit pertahanan cyber untuk mempertahankan terhadap berbagai serangan terorganisir kelompok-kelompk ‘cyber jihad’ pada Israel. [baca: Di Balik Perang Cyber #OpIsrael vs Elit Shin Bet (2); S-74 dan Mitos Kehebatan Israel ]
Sasaran serangan itu, kata Yaalon, adalah situs-situs Internet militer dan ekonomi penjajah Israel.*