DIET rendah kalori dapat mengurangi kemungkinan kanker payudara menyebar ke bagian lain dari tubuh, demikian studi baru menunjukkan.
Para ilmuwan telah menemukan, pembatasan kalori berupa asupan makanan yang berkurang dengan persentase tertentu, bisa mencegah kanker payudara triple negatif menyebar ke organ lain dengan memperkuat jaringan sekitar tumor. Kanker payudara triple negatif dikenal sebagai TNBC dan merupakan salah satu bentuk kanker paling agresif, serta kurang begitu responsif terhadap pengobatan standar.
Penelitian, yang dilakukan oleh Departemen Onkologi Radiasi di Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, dan telah dipublikasikan di jurnal Breast Cancer Research and Treatment, dilakukan dengan cara memberi makan satu kelompok tikus sepertiga kurang dari kelompok lain. Hasil penelitian menunjukkan, TNBC kurang begitu menyebar ke lokasi-lokasi baru dalam tubuh ketika tikus mendapatkan pembatasan diet.
“Diet mengaktifkan program epigenetik yang melindungi tikus dari penyakit metastasis,” kata Nicole Simone, associate professor di Universitas Thomas Jefferson, dilansir The Independent, Selasa (27/5/2014).
Menurut penelitian, mikroba yang bisa meningkatkan TNBC, akan mengalami paling banyak penurunan ketika tikus diobati dengan radiasi dan pembatasan kalori.
Penurunan ini, pada gilirannya, meningkatkan produksi protein guna memperkuat jaringan sekitar tumor.
Dr Simone mengatakan, sangat penting untuk melihat metabolisme ketika merawat wanita penderita kanker. Studi terbaru menunjukkan, kenaikan berat badan membuat pengobatan standar untuk kanker payudara kurang efektif, dan mereka yang berat badannya naik selama pengobatan kanker memiliki hasil yang lebih buruk.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun, pasien dengan penyakit ini sering diobati dengan metode terapi hormonal untuk memblokir pertumbuhan tumor dan steroid, serta melawan efek samping kemoterapi, yang keduanya justru dapat mengubah metabolisme pasien dan menyebabkan penambahan berat badan.
Penelitian ini akan memberikan kepada para peneliti target molekuler guna mendiagnosis kanker metastasis, dan berpeluang membantu mengembangkan obat baru untuk mengobati kanker.*