Hidayatulllah.com-Beriringan dengan saham Facebook yang anjlok hingga 19 persen dan mengikis kapitalisasi pasar hingga 119 miliar dollar AS, kekayaan CEO Facebook Mark Zuckerberg pun turut tergerus hingga 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 217,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).
Sebelum harga saham Facebook anjlok habis-habisan, Zuckerberg merupakan orang kelima terkaya di Amerika pad atahun 2018, degan jumlah pendapatan 71 miliar dollar AS berdasarkan data dari Forbes Billionaires List. Per hari Kamis (26/07/2018), kekayaannya turun menjadi sekitar 55,9 miliar dollar AS.
Ini akan membuat Zuckerberg terdepan dari daftar 10 orang terkaya di Amerika, dan berada pada posisi 11, di bawah co-founder Oracle Larry Elison.
Baca: Pahami Sejarahmu: Google Sudah jadi Kontraktor Intelijen Sejak Awal
Sebagai informasi, sebelum laporan penghasilan kuartal II tahun 2018 ini, harga saham Facebook sempat menyentuh rekor tertingginya yakni 217,5 dollar AS per lembar saham.
Namun angka ini pun menyusut menjadi 172 dollar AS per lembar saham. Hal ini disebabkan, pengguna Facebook hanya tumbuh sekitar 1,54 persen pengguna secara bulanan, padahal pada kuartal sebelumnya pengguna Facebook tumbuh hingga 3,42 persen setiap bulannya.
Penjualan tumbuh menjadi 13,2 miliar dollar AS pada kuartal kedua dibandingkan dengan 9,3 miliar dollar AS setahun yang lalu. Perusahaan ini melaporkan laba 5,1 miliar dollar AS, atau 1,74 dollar AS per saham, dibandingkan dengan estimasi rata-rata 5,1 miliar dollar AS dan 1,72 dollar AS per saham di antara riset yang dikumpulkan oleh Thomson Reuters.
Baca: Inilah Semua Data Pribadi Anda yang Disimpan Facebook dan Google
Facebook juga harus berurusan dengan akun palsu, halaman dan grup di jaringannya, terutama pada saat pemilihan presiden 2016 di AS.
“Selama 18 bulan ke depan, ada pemilihan penting di luar AS di Brasil, India, dan Uni Eropa. Ini semua akan menjadi ujian nyata untuk Facebook,” kata Zuckerberg.
Zuckerberg, miliarder termuda di dunia, juga melihat kekayaannya menurun sekitar USD16 miliar menjadi sekitar USD67 miliar.*