Hidayatullah.com—Tidak setiap yang besar selalu menang, buktinya ketika gajah kalah dengan kawanan lebah, sebagaimana yang terjadi di Afrika Selatan, di mana pencinta alam menggunakan lebah untuk mengekang gajah agar tak merusak dan menyerang manusia.
Gajah suka makan rumput, buah, dedaunan dan membutuhkan lebih dari 100 kilogram makanan setiap hari.
Jumlah makanan yang banyak mendorong gajah untuk makan apapun yang mereka temukan, meski merupakan ladang manusia.
Untuk mengatasi perselisihan antara gajah dan manusia, “Elephants Alive” lembaga non-pemerintah menguji penggunaan sarang lebah untuk tujuan itu.

Meski kulit gajah berukuran tiga sentimeter, sangat sensitif dan bisa dirasakan jika nyamuk naik di tubuhnya. Kulit gajah yang tebal ternyata tetap sensitif terhadap sengatan lebah.
Akhirnya dibuatlah ide, bangunan pagar terdiri dari kawat sederhana yang dikaitkan dengan dua tongkat sebagai penahan dari rumah lebah dengan jarak tertentu.
Ketika gajah mendekati lahan pertanian dan menyentuh kawat-kawat tersebut, itu akan mengganggu sang lebah, menyebabkan mereka untuk keluar dari sarang mereka dan menakut-nakuti gajah yang akan memasuki lahan para petani.
Gajah rupanya takut pada lebah karena dia khawatir hewan kecil itu akan masuk ke hidungnya sehingga mereka bisa kehabisan napas.
Proyek yang dimulai pada 2015 ini mulai menunjukkan keefektifannya, tanpa harus membunuh gajah.*