Hidayatullah.com—Karena kesusahan mencari Emoji yang mewakili kalangan muslim/muslimah, seorang remaja perempuan Arab Saudi berusia 15 tahun yang menetap di Jerman mengajukan Emoji berjilbab.
Rayouf Alhumedhi mengirim proposal kepada The Unicode Consortium yang mengevaluasi dan mengembangkan Emoji baru.
Ide itu mendapat dukungan pendiri forum diskusi online Reddit, Alexis Ohanian.
Jika disetujui, Emoji desain Alhumedhi bisa digunakan pada 2017.
Alhumedhi memberitahukan tidak ada Emoji mewakilinya, seorang wanita berjilbab, ketika mengobrol dengan temannya di media sosial.
Menurut Rayouf, emoji hijab merupakan bukti langkah maju dalam toleransi dan keagamaan.
“Emoji ini memiliki arti spiritual bagi jutaan perempuan di seluruh dunia, dengan mengakui arti pentingnya,” tulis Rayouf dalam usulan yang diajukan dengan bantuan salah seorang pendiri Reddit, Alexis Ohanian.
Alasan lain yang diajukan Rayouf adalah emoji ini kemungkinan besar akan banyak digunakan di Indonesia. Sampai tanggal 26/08/2016, bila mengetik “hijab” di kolom pencari Instagram, terdapat 15,6 juta foto. Sementara, bila mencari “turban” muncul 732.000 foto.
Selain itu, penggunaan emoji ini lebih banyak di negara dengan penduduk muslim, termasuk Indonesia, negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia, dengan penduduk muslim berjumlah 202 juta. Di Mesir, negara terpadat ke-15 di dunia, jumlah perempuan yang mengenakan penutup kepala 90 persen.
Setelah membaca artikel tentang desain Emoji, ia menulis email tentang idenya kepada Unicode.
Tertarik dengan ide itu, seorang anggota komite kecil Unicode membalas, menawarkan untuk membantunya menyusun proposal resmi.
“Pada hari ini, representasi amat penting. Orang ingin diakui, dikenal terutama dalam dunia teknologi. Ini benda besar. Emoji di mana-mana.” Banyak wanita Islam dalam dunia ini yang memakai jilbab. Ini mungkin terlihat sepele tetapi berbeda ketika melihat diri sendiri pada keyboard seluruh dunia. Sebaik mengalami, ia memang hebat, “kata Alhumedhi.
Sebagaimana dilaporkan WashingtonPost Kamis (15/9/2016), ide ini berawal saat Rayouf Alhumedhi, sedang melakukan group chat di WhatsApp dengan teman-temannya.Namun ia sadar ada sesuatu yang penting yang hilang.
Temannya memutuskan untuk menamai group chat tersebut menggunakan Emoji yang merepresentasikan setiap wajah mereka.
Bagi Alhumedhi, yang menggunakan hijab, bukanlah hal yang mudah membuat Emoji.Walau Emoji menyediakan pilihan turban, topi fedora, topi polisi dan topi santa, tidak ada pilihan untuk penutup kepala tradisional yang digunakan 550 juta perempuan muslim.
Bahkan proses pengajuan Emoji hijab juga melewati jalan berliku. Mulanya remaja tersebut tak punya pengetahuan apa-apa soal pengajuan Emoji.
Alhasil, ia menyurati Apple untuk mengakomodir idenya di sistem operasi iOS. Meski Apple dikenal menjunjung keberagaman, ide Alhumedhi nyatanya tak digubris.
Pihak Unicode Consortium sendiri belum menyetujui resmi inisiasi Alhumedhi. Meski demikian, salah satu anggota sub-komite Unicode Consortium bersedia membantu Alhumedhi untuk mempertajam proposalnya agar lebih matang saat dibawa ke forum diskusi.*