Hidayatullah.com–Dubai pada hari Senin memamerkan dan melakukan uji coba taksi terbang tak berawak, sebagai bagian dalam upaya meraih kota pertama di dunia menyediakan layanan taksi drone di bawah rencana ambisius Uni Emirat Arab (UEA) untuk memimpin dunia Arab dalam inovasi, laporan Reuters, Senin (25/09/2017).
Taksi terbang drone yang diberinama Volocopter itu dikembangkan oleh perusahaan pembuat drone Jerman eVolo. Volocopter yang tinggal landas dan mendarat secara vertikal ini memiliki ruang kabin kecil dengan dua tempat duduk, dan di atasnya terdapat 18 baling-baling.
Volocopter terbang tanpa sistim pengendalian jarak jauh dan memiliki durasi penerbangan maksimum 30 menit, dan dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan dalam keadaan darutat seperti baterai cadangan, beberapa rotor, dan sepasang parasut.
Volocopter dikendalikan dengan menggunakan aplikasi di smartphone yang bisa memerintahnya untuk datang dan pergi menuju tempat yang dituju dengan menggunakan GPRS.
Perusahaan itu melakukan uji coba perdananya dalam upacara resmi yang dipresentasikan untuk Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammad.
Pemerintah Emirat Arab mengatakan tahun ini Quadcopter, taksi terbang yang dikembangkan perusahaan China Ehang, akan terbang di sekitar Dubai.
Baca: Politik UAE “Memancing di Air Keruh” dalam Konflik Politik Timur Tengah
Selain akan menjadi negara pertama di dunia dengan layanan taksi terbang tak berawak, Emirat Arab juga akan menjadi negara pertama di dunia Arab yang melakukan misi ruang angkasa dengan mengirim satelit tak berawak ke Mars pada tahun 2021.
Dubai ke depannya juga akan memperkenalkan kereta api bawah tanah tanpa masinis dan prototipe robot polisi.
“Mendorong inovasi dan mengadopsi teknologi terbaru tidak hanya untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan negara kami, tetapi juga membangun jembatan ke masa depan,” kata Sheikh Hamdan dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.*