Hidayatullah.com | MENJAGA KEMESRAAN PASANGAN adalah salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Islam telah mencontohkan kehangatan seperti itu dan inilah tips menjaga kemesraan pasangan ala nabi ﷺ, sebagaimana dicontohkan dengan istri-istrinya.
Tidur Satu Selimut
Tips menjaga kemesraan pasangan ala Nabi yang pertama, tidur dalam satu selimut bersama istri
Dari Atha` bin Yasar:
“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ dan Sayyidah Aisyah ra biasa mandi bersama di dalam sebuah bejana. Ketika berada dalam satu selimut dengan Sayyidah Aisyah, tiba-tiba Sayyidah Aisyah bangun. Dia kemudian bertanya, `Kenapa kamu bangun?` Sayyidah Aisyah menjawab, Karena saya sedang haid, Wahai Rasulullah.’ Rasulullah berkata, ‘Kalau begitu, pergilah, berpakaianlah & kembalilah padaku.’ Saya masuk, dan menutupi diri saya dengan dia.” (Hadits diriwayatkan oleh Sa`id bin Manshur).
Ummu Salamah radhiallahu ‘anha menceritakan,
بَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعَةٌ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ فِي الْخَمِيْلَةِ إِذْ حِضْتُ، فَانْسَلَلْتُ فَأَخَذْتُ ثِيَابَ حَيْضَتِي. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ فَدَعَانِي فَاضْطَجَعْتُ مَعَهُ فِي الْخَمِيْلَةِ
“Ketika sedang berbaring bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu selimut, tiba-tiba aku tertimpa haid. Diam-diam aku keluar dari selimut lalu memakai pakaian haidku.Rasulullah ﷺ pun bertanya, “Apakah kamu sedang haid?” “Ya,” jawabku. Beliau lalu memanggilku, maka aku kembali berbaring bersama beliau dalam satu selimut.” (HR. Muslim no. 681)
Sayyidah Aisyah juga berkata,
كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُوْلُ اللهِ ﷺ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ بَيْنِي وَبَيْنَهُ فَيُبَادِرُنِي حَتَّى أَقُوْلُ دَعْ لِيْ دَعْ لِيْ قَالَتْ وَهُمَا جُنُبَانِ
“Aku mandi bersama Rasulullah ﷺ dari satu tempayan (yang diletakan) antara kami berdua, maka Rasulullah ﷺ mendahuluiku (dalam mengambil air dari tempayan) hingga aku berkata, “Sisakan air buatku, sisakan air buatku”. Dan mereka berdua dalam keadaan junub.” (HR: Muslim).
Memakai wewangian
Tips menjaga kemesraan pasangan ala Nabi yang kedua adalah memakai wewangian
Berkata Sayyidah Aisyah. “Aku meminyaki Nabi Muhammad ﷺ, kemudian beliau berkeliling kepada istri-istrinya. Lalu beliau berihram dan menyebarlah bau wangi. Aku berkata, Aku telah meminyaki Nabi dengan sebaik-baik minyak”(HR. Bukhari)
Ummu Habibah.mengetahui kesukaan Nabi. Setiap kali beliau masuk ke biliknya, ia menyambut dengarn wewangian khas miliknya yang ia datangkan dari negeri Habasyah. Hal itu dilakukannya secara rutin hingga membuat Nabi merasa betah dan senang. Ibrahim menceritakan, dari aroma atau keharumannya, orang-orang sudah dapat mengenali Nabi (HR. Ad-Damiri dan lbnu Saad)
Anas bin Malik berkata Belum pernahakumencium minyak anbar atau minyak kasturi yang lebih harum dari Nabi Muhammad ﷺ” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang ditawariminyakwangi janganlahiamenolaknya. Karena minyak wangi itu ringan dibawa dan harum baunya.”
Di samping senang memakai wewangian, Nabi juga sering bersiwak. Bersiwak, membuat mulut menjadi bersih, suci, dan tidak bau.
Sayyidah Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi ﷺ jika meminyaki tubuhnya beliau mengawali dari auatnya serta mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), serta isterinya meminyaki sisi lain semua badannya. ” (HR Ibnu Majah) Dari ‘Sayyidah Aisyah ra, ia berkata, “Saya meminyaki tubuh Rasulullah ﷺ pada hari raya ‘Idul Adha sesudah beliau lakukan jumrah ‘aqabah. ” HR Ibnu ‘Asakir
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang ketiga adalah mandi bersama
Dari Sayyidah Aisyah r.a. Beliau berkata, “Dulu saya mandi bersama Nabi ﷺ. menggunakan bejana. Kami biasa menyatukan tangan (ke dalam bejana).” (Hadits diriwayatkan oleh Abdurrazaq dan Ibn Abu Shaybah).
Diminyaki istri
Dari Sayyidah Aisyah r.a, dia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah ﷺ, saat itu saya sedang haid”. (Hadits diriwayatkan oleh Ahmad).
كُنْتُ أُطَيِّبُ النَّبِيَّ بِأَطْيَبِ مَا أَجِدُ حَتَّى أَجِدَ وَبِيصَ الطِّيْبِ فِي رَأْسِهِ وَلِحْيَتِهِ
“Aku pernah memakaikan minyak wangi terharum yang aku dapatkan pada Nabi ﷺ. Sampai-sampai aku dapati mengilapnya wewangian tersebut di kepala/rambut dan jenggot beliau.” (HR. al-Bukhari no. 5923)
Disisir Istri
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang keempat adalah disisir istri. Sayyidah Sayyidah Aisyah r.a. berkata:
كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ
Artinya, “Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah ﷺ sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Bukhari [nomor 286] dan Muslim [nomor 710]).
Minum dari wadah yang sama
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang kelima adalah minum dari wadah yang sama. Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha kembali bertutur,
كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ فَيَشْرَبُ، وَأَتَعَرَّقُ الْعَرْقَ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ
“Aku minum saat haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meletakkan bibir beliau di bekas tempat bibirku (saat minum dari gelas tersebut), lalu meneguk airnya (meminumnya). Aku (juga) pernah menghirup kuah masakan saat sedang haid, lalu kuberikan wadahnya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau meletakkan bibir beliau di bekas tempat aku meletakkan bibirku.” (HR. Muslim no. 690)
Membelai istri
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang keenam adalah membelai pasangan. Diriwayatkan dari Urwah Bin Zubair RA, ia meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata:
قلما كان يوم – أو قالت قل يوم – إلا كان رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يدخل على نسائه فيدنو من كل امرأة منهن فى مجلسه فيقبل ويمس من غير مسيس ولا مباشرة » قالت « ثم يبيت عند التى هو يومها
Artinya, “Hampir setiap hari Rasulullah ﷺ mengunjungi semua istrinya, lantas mendekatinya satu per satu di tempatnya (rumah). Kemudian Rasulullah ﷺ mencium dan membelainya tanpa bersetubuh atau berpelukan.” Aisyah berkata, “Lantas beliau menginap di (rumah) istri yang mendapat gilirannya.” (HR: Daruquthni, hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Al-Hakim , Abu Dawud dan At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir nomor 19577).
Mencium istri
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang ketujuh adalah mencium istri. Diriwayatkan dari Urwah Bin Zubair RA, ia meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata: “Hampir setiap hari Rasulullah ﷺ mengunjungi semua istrinya, lantas mendekatinya satu per satu di tempatnya (rumah). Kemudian Rasulullah ﷺ mencium dan membelainya tanpa bersetubuh atau berpelukan.” Sayyidah Aisyah berkata, “Lantas beliau menginap di (rumah) istri yang mendapat gilirannya.” (HR Daruquthni).
Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُقَبِّلُ إِحْدَى نِسَائِهِ وَهُوَصَائِمٌ
“Rasulullah ﷺ pernah mencium salah seorang istrinya saat beliau sedang berpuasa.” (HR: Muslim no. 2568).
Berbaring di pangkuan istri
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang kedelapan adalah berbaring di pangkuan istri. Dari Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَتَّكِئُ فِي حِجْرِيْ وَأَنَا حَائِضٌ، فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertelekan (bersandar) di pangkuanku sambil membaca al-Qur’an, padahal aku sedang haid.” (HR. al-Bukhari no. 297 dan Muslim no. 691)
Berkata yang baik dan panggilan mesra
Tips menjaga kemesraan ala Nabi kesembilan adalah berkata yang baik dan memanggil pasangan dengan mesra. Ibnu Asakir rahimahullah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada istrinya, Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha;
أَمَا تَرْضِيْنَ أَنْ تَكُوْنِي زَوْجَتِي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ؟ قُلْتُ: بَلَى. قَالَ: فَأَنْتِ زَوْجَتِي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ؟
“Apakah engkau tidak senang menjadi istriku di dunia dan di akhirat?” Sayyidah Aisyah menjawab, “Tentu aku senang.” Kata beliau, “Engkau adalah istriku di dunia dan di akhirat.” (ash-Shahihah no. 2255)
Rasulullah ﷺ biasa memanggil Sayyidah Aisyah dengan beberapa julukan yang disukainya seperti humairah (pipi merah delima). Dalam kitab an-Nihayah, Ibnul Atsir menyubutkan mengenai kulit putih ibunda Aiysah dengan mengatakan:
كان يقول لها أحيانا يا حُمَيْراء تَصْغير الحَمْراء يريد البَيْضاء
Artinya: “Beliau (Rasulullah ﷺ) sering memanggilnya (Sayyidah Aisyah) ‘Ya Humaira’ yang merupakan bentuk tasghir (panggilan kecil) dari ‘Hamra’ (merah) sedangkan yang dimaksud adalah putih.”
Ibnul Jauzi dalam kitab Kasyful Musyukil mengatakan orang Arab berkata, ‘Wanita yang merah,’ artinya putih.
Redakan amarah istri dengan cara yang ramah
Tips menjaga kemesraan ala Nabi kesepuluh adalah meredahkan kemarahan istri dengan cara yang baik dan ramah. Nabi ﷺ biasa mencubit hidung Sayyidah Aisyah jika dia marah & beliau berkata, “Wahai Uwaisy, bacalah doa: ‘Ya Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkan kekerasan hatiku & lindungi aku dari fitnah yang menyesatkan.” (Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Sunni).
Tetap mesra meski menstruasi
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang kesebelas tetap mesra pada istri meskia dia mensturasi. Dari Sayyidah Aisyah ra ia berkata. “Aku sering menyisir rambut Rasulullah ﷺ, waktu itu saya tengah haidh.“ (HR: Ahmad).
Ummu Salamah radhiallahu ‘anha menceritakan,
بَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعَةٌ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ فِي الْخَمِيْلَةِ إِذْ حِضْتُ، فَانْسَلَلْتُ فَأَخَذْتُ ثِيَابَ حَيْضَتِي. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ فَدَعَانِي فَاضْطَجَعْتُ مَعَهُ فِي الْخَمِيْلَةِ
“Ketika sedang berbaring bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu selimut, tiba-tiba aku tertimpa haid. Diam-diam aku keluar dari selimut lalu memakai pakaian haidku.Rasulullah ﷺ pun bertanya, “Apakah kamu sedang haid?” “Ya,” jawabku. Beliau lalu memanggilku, maka aku kembali berbaring bersama beliau dalam satu selimut.” (HR. Muslim no. 681).
Memberi hadiah
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang dua belas, saling memberi hadiah. Dari Umm Kaltsum binti Abu Salamah, dia berkata, “Ketika Nabi melihat Ummu Salamah menikah, dia berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya, aku hanya ingin memberikan hadiah kepada Raja Najasyi gaun renda dan beberapa botol minyak kesturi, tapi aku tahu bahwa Raja Najasyi telah meninggal dan aku kira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepada mu. “Dia (Umm Kaltsum) berkata, “Ternyata kondisi Raja Najasyi seperti yang disabdakan oleh Nabi dan hadiah itu dikembalikan kepadanya, kemudian dia memberikannya kepada masing-masing istrinya sebotol minyak kesturi, sedangkan sisa minyak kesturinya dan pakaian yang dia berikan kepada Ummu Salamah.” (Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad).
Mengajak istri ke luar kota
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang tiga belas. Salah satu cara Rasulullah ﷺuntuk memanjakan istri beliau selanjutnya adalah dengan mengajaknya pergi sesekali ke luar kota.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ
Artinya, “Rasulullah ﷺ itu ketika hendak bepergian akan mengundi di antara istri-istrinya. Siapa pun undiannya yang keluar, maka beliau akan pergi bersamanya.” (HR Bukhari).
Melayani, membantu dan mengantar istri yang sedang sakit
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang empat belas. Rasulullah ﷺtak hanya memperhatikan istrinya yang baik-baik saja, namun beliau juga peduli dengan istrinya yang sedang sakit.
Bahkan beliau akan memajankan dan melayani apapun yang diminta oleh istri beliau dengan baik. ‘Sayyidah Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah ﷺadalah seseorang yang sangat penyayang dan lembut. Beliau selalu menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit (HR. Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770).
Rasulullah ﷺ juga memanjakan istrinya. Salah satunya mengantar keperluannya.
Diriwayatkan dari Ali bin Husein RA, ia berkata
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ وَعِنْدَهُ أَزْوَاجُهُ فَرُحْنَ فَقَالَ لِصَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ لَا تَعْجَلِي حَتَّى أَنْصَرِفَ مَعَكِ
Artinya, “Suatu ketika Nabi ﷺ berada di masjid (Nabawi), sedangkan istri-istrinya ada di dekatnya kemudian mereka pulang. Rasulullah bersabda kepada Shafiyah binti Huyay: ‘Jangan buru-buru agar aku bisa pulang bersamamu.’ (HR Bukhari)
Di riwayat lain, salah satu istri Rasulullah ﷺ, Shafiyyah bercerita, saat dia datang mengujungi Nabi yang sedang iktikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, dia berbicara dekat Rasulullah ﷺ , kemudian berdiri untuk pulang.
Lantas Nabi berkata kepada Shafiyyah binti Huyay, “Janganlah terburu-buru sehingga aku dapat pulang bersamamu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah ﷺ tidak segan-segan turun tangan membantu. Menurut Sayyidah Aisyah RA seperti diriwayatkan Bukhari, Nabi tak pernah merasa risih menyibukkan diri dalam pekerjaan rumah tangga. Misalnya, menjahit baju yang sobek, menyapu lantai, memerah susu kambing, belanja ke pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, atau memberi makan hewannya.
Bahkan Rasulullah ﷺ pernah memasak tepung bersama-sama dengan pelayannya. Beliau juga memperbaiki dinding rumahnya. Apa-apa yang dapat dikerjakannya sendiri maka tidak sampai meminta bantuan orang lain dalam urusan ini.
Bermain Bersama
Tips menjaga kemesraan ala Nabi yang kelima belas adalah bermain bersama istri. Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan,
كُنْتُ أَلْعَبُ بِالْبَنَاتِ عِنْدَ النَّبِيِّ وَكَانَ لِي صَوَاحِبُ يَلْعَبْنَ مَعِيْ، فَكَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا دَخَلَ يَنْقَمِعْنَ مِنْهُ، فَيُسَرِّبُهٌنَّ إِلَيَّ فَيَلْعَبْنَ مَعِي
“Aku bermain anak-anakan di sisi Nabi ﷺ. Aku memiliki teman-teman yang biasa bermain bersamaku. Bila Rasulullah ﷺ masuk rumahku, temantemanku bersembunyi dari beliau karena malu dan segan. Beliau pun mengeluarkan mereka dari tempat persembunyian mereka sehingga bisa bermain bersamaku.” (HR. al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad).*