BISYR AL HAFI suatu saat ditinggal wafat oleh saudara perempuan beliau Mudghah, yang termasuk juga sebagai kalangan ahli ibadah. Saat itu Bisyr terlihat menangis dan terpukul menghadapi peristiwa itu, hingga ada seorang bertanya kepada beliau,”Kenapa engkau merasa terpukul?”
Bisyr pun menjawab,”Aku telah membaca dalam beberapa kitab, bahwa seorang hamba jika lalai dalam berkhidmat kepada Rabb-nya, maka Ia akan mengambil teman dekatnya. Sedangkan Mudghah merupakan teman dekatku”. (Shifat Ash Shafwah, 2/339)
Artinya, Bisyr terpukul bukan karena ditinggal saudarinya, tapi khawatir hal itu terjadi karena lalai beribadah.