IBRAHIM AL HARBI merupakan seorang faqih dan hafidz hadits yang dikenal sifat zuhudnya. Suatu saat beliau kehabisan makanan, hingga istri beliau menyampaikan,”Taruhlah engkau dan aku bisa bersabar, namun begaimana dengan dua anak kita? Mereka tidak bisa sabar seperti kita. Maka, berikan sebagian kitabmu untuk aku jual atau aku gadaikan!”
Mendengar ucapan sang istri Ibrahim Al Harbi terkejut. Karena kecintaan beliau terhadap buku cukup besar, dan beliau menolaknya,”Hutanglah untuk dua anak itu dan berikan kesempatan kepadaku hingga nanti malam”.
Di malam harinya di saat Ibrahim Al Harbi sibuk mengkaji kitab yang beliau miliki seorang mengetuk pintu, hingga ulama yang selama 30 tahun hanya mengkonsumsi dua roti untuk setiap harinya ini bertanya,”Siapa?” Yang mengetuk pun menjawab,”Tetangga”. Setelah beliau mempersilahkan untuk masuk, si tamu menyampaikan,”Tolong matikan lampu terdahulu, dan saya baru akan masuk”.
Setelah Ibrahim mematikan lampu, tamu itu pun meletakkan sebuah bungkusan besar dan menyampaikan,”Kami telah membuat makanan untuk anak-anak kami, maka aku ingin Anda dan 2 anak Anda memperoleh bagian darinya”. Tamu itu juga meletakakkan bungkusan lain,”Gunakan ini juga untuk keperluanmu.”
Setelah itu, tamu itu pun pergi dari rumah Ibrahim Al Harbi sedangkan beliau sendiri tidak tahu siapa ia sebenarnya. Akhirnya Ibrahim Al Harbi memanggil istrinya untuk menyalakan lampu, dan mereka menyaksikan ada sebuah bungkusan besar yang berisi berbagai macam makanan serta kantung yang berisi 1000 dinar. Ibrahim Al Harbi pun segera membangunkan kedua anaknya untuk makan dan segera membayar hutangnya di keesikan harinya.
Di pagi harinya saat Ibrahim Al Harbi duduk di depan rumah beliau menyaksikan ada seekor onta yang menarik dua akor unta yang mengangkut kertas Khurasan. Saat si penunggang onta bertanya kepada beliau mengenai rumah Ibrahim Al Harbi, hingga beliau pun menjawab,”Saya Ibrahim Al Harbi”. Akhirnya penunggang itu melepas dua onta yang dibawanya seraya menyampaikan,”Dua onta dan yang diangkutnya ini diberikan kepada Anda oleh seorang penduduk Khurasan”. Saat Ibrahim bertanya mengenai identitas pemberi, laki-laki itu manyampaikan,”Ia meminta saya bersumpah untuk tidak menunjukkan identitasnya”. Akhirnya Ibrahim Al Harbi mengambil kedua onta itu dan mendoakan pengirim dan pembawanya. (Tarikh Al Baghad, 6/31)