Imam As Syafi’i kala itu duduk bersama Khalifah Al Ma’mun. Namun tiba-tiba Al Ma’mun bertanya kepada Imam As Syafi’i,”Wahai Muhammad, untuk Allah menciptakan lalat?”
“Untuk menghinakan para raja wahai Amirul Mu’minin.” Jawaban yang tiba-tiba terbesit di pikaran Imam As Syafi’i itu disampaikan.
Al Ma’mun pun tertawa. “Engkau menyaksikan ada seekor lalat hinggap di pipiku?” Tanya Al Ma’mun.
“Benar Amirul Mu’minin. Anda bertanya kepada saya namun saya tidak memiliki jawaban. Dan hal itu membuatku tersentak. Dan ketika aku menyaksikan ada seekor lalat hinggap di tempat yang tidak bisa disuntuh oleh siapa saja meski ia didukung oleh ratusan ribu pedang dan anak panah, maka dari itu aku pun memperoleh jawabannya.”
Khalifah Al Makmun pun menyampaikan rasa takjubnya dengan kecerdasan Imam As Syafi’i. (Manaqib As Syafi’i li Al Baihaqi, 1/156)