SHALAHUDDIN AL AYUBI adalah seorang pemimpin yang amat mencintai hadits.Shalahuddin tetap berusaha untuk menyima’ hadits meski dalam kondisi genting.
Shalahuddin sendiri pernah menyima’ hadits di antara dua barisan pasukan, pasukan musuh dan pasukannya sendiri. Saat itu Shalahuddin mengatur pasukannya, ia berdiri di hadapan pasukannya membelakangi pasukan musuh. Baha’uddin Syaddad pun berkata kepada Shalahuddin,”Hadits telah dibaca di tempat-tempat mulia, belum ada kabar ia dibaca di antara dua shaff, kalau Paduka mau memulainya, maka hal itu perkara yang baik.” Akhirnya Shalahuddin pun mengeluarkan juz’ hadits dan menghadirkan siapa yang memiliki periwayatan mengenai juz’ itu, hingga hadits dibaca di antara dua shaff, sedangkan mereka berada di atas pelana kuda, kadang berhenti dan kadang berjalan. (An Nawadir Ash Shulthaniyah, hal. 54)