Mayoritas usia umat manusia sejak diutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai seorang rasul, berkisar 60 hingga 70 tahun, walaupun ada beberapa orang dipanjangkan usianya oleh Allah
Hidayatullah.com | RASULULLAH ﷺ pernah mengabarkan usia kebanyakan umatnya berkisar antara 60-70 tahun.
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini diterangkan, bahwa mayoritas usia umat manusia sejak diutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai seorang rasul, adalah berkisar 60 hingga 70 tahun. Walaupun ada beberapa orang yang usianya dipanjangkan oleh Allah lebih dari ketentuan itu.
Contohnya, Sahabat Nabi Sayyidina Hassan bin Tsabit wafat pada usia 120 tahun. Sahabat Hakim bin Hizam wafat pada usia lebih dari 120 tahun.
Sahabat Salman Alfarisi tutup usia pada usia sekitar 90 tahun. Hal ini sangat berbeda dengan usia umat para Nabi terdahulu, yang usia mereka sangat panjang bahkan hingga ratusan tahun.
Beberapa ulama menyebutkan dalam kitab mereka, bahwa usia Nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Para ulama juga sepakat bahwa Nabi Nuh merupakan Rasul yang pertama setelah Nabi Adam.
Kemudian Nabi Nuh juga menjadi salah satu yang memiliki umur terpanjang. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu `anhuma berkata, “Allah mengutus Nabi Nuh semenjak beliau berumur 40 tahun, dan masa dakwahnya 1000 tahun kurang 50 tahun, dan pasca banjir bandang beliau masih hidup selama 60 tahun.”
Sekalipun demikian umat Nabi Muhammad ﷺ yang berumur pendek itu jauh lebih utama daripada umat para nabi terdahulu. Hal ini menandakan bahwa amal kebaikan umat Nabi Muhammad ﷺ jauh lebih utama daripada amal mereka karena hanya dengan umur yang singkat umat Nabi Muhammad ﷺ dapat melampaui mereka.
Imam Muhammad bin Al-Hanafiyyah berkata, “Sesungguhnya umat Nabi Muhammad ﷺ adalah umat yang dirahmati, golongan yang mendzalimi dirinya sendiri (ahli maksiat) akan diampuni, golongan pertengahan akan masuk surga, golongan yang terlebih dahulu berbuat baik akan naik derajatnya di surga.”*/KH Luthfi Bashori, Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Malang