INILAH yang membuat kami terkejut, selama ini orang-orang Yahudi belum pernah melakukan serangan sebrutal ini. Belum pernah mereka secara brutal mengarahkan aksinya kepada pepohonan dan bebatuan, melainkan ketika Intifadhah Al-Aqsha. Jenis pohon apakah yang menjadi sasaran kebrutalan mereka? Ternyata keduanya adalah pohon yang penuh berkah dan penuh kebaikan, sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an, yaitu pohon zaitun dan kurma.
Demikian juga orang-orang Yahudi belum pernah membangun tembok pembatas sangat besar dari beton yang begitu panjang melainkan pada masa Intifadhah Al-Aqsha. Demikian juga dengan tembok pemisah yang dipancangkan di sepanjang Dhuffah, merupakan salah satu bukti terbesar sehingga boleh dibilang tembok ini mirip dengan saudaranya yang berada di China, Tembok Besar China, atau Tembok Berlin.
Serangan mereka yang sangat brutal terhadap pohon dan bebatuan ini sempat menyita perhatian, terkhusus karena memang kedua benda ini sangat erat kaitannya dengan kabar gembira yang sangat gamblang yang ada dalam berbagai hadits Al-Musthafa Rasulullah SAW. Sebagaimana yang kita saksikan di zaman ini, zaman Intifadhah Al-Aqsha, sesungguhnya kekejaman dan kebrutalan Yahudi tidak hanya terbatas kepada orang-orang Palestina saja, tetapi telah merambah kepada benda-benda lain yang ada di sekeliling mereka, termasuk di antaranya pohon dan batu.
Dengan perbuatan mereka ini, secara tidak sadar dalam peperangan ini mereka telah menyulut pohon dan batu berdiri dalam satu barisan bersama penduduk Palestina untuk melakukan pembalasan! Dan perbuatan mereka ini hanyalah membuktikan secara amat nyata bahwa masa berkobarnya peperangan itu sudah semakin dekat. Hanya Allah yang membuktikan janji-Nya, sementara banyak di antara manusia yang tidak mengetahuinya.
Dengan demikian berkumpulnya orang-orang Yahudi di Palestina, di dalamnya ada satu isyarat yang sangat jelas atas kebenaran nubuwat Rasulullah SAW dan kebenaran apa yang dikabarkan oleh beliau melalui sabdanya hampir mendekati kenyataan dengan semakin dekatnya masa peperangan yang akan berakhir dengan kemenangan umat Islam. Serangan mereka terhadap batu dan pohon pada Intifadhah Al Aqsha merupakan satu isyarat yang sangat jelas dan satu berita gembira yang menenangkan kaum muslimin, terkait peperangan akhir yang menamatkan riwayat kekuasaan mereka di Baitul Maqdis. Sebagaimana dimaklumi, batu dan pohon termasuk salah satu makhluk Allah SWT yang bersujud dan menyucikan-Nya.
Allah SWT berkalam:
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, pohon-pohonan, binatang-binatang melata, dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan adzab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (AI-Hajj [22]: 18)
Pohon dan batu juga turut bertasbih kepada Allah seperti umumnya seluruh makhluk Allah SWT yang lainnya. Allah SWT berkalam: Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra’ [17]: 44)* [Tulisan selanjutnya]
Dipetik dari tulisan Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh dalam bukunya Ensiklopedi Akhir Zaman.