PERNAKAH mendengar kalimat hauqolah? Sebenarnya banyak diantara kita yang telah mengenal kalimat ini, namun kurang mengetahui nama kalimat ini.
Hauqolah adalah singkatan dari ungkapan La Haula Wa La Quwwata Illaa Billahi. Dalam Bahasa Arab hal itu disebut an-Naht (akronim). Sama seperti Basmalah singkatan dari bismillahirrohmanirrohim.
Hauqola biasanya diberi tambahan “hil ‘aliyyil adhim”, yang berarti kurang lebih, “Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.”
Setelah mendengar penjelasan kalimat hauqolah dari suatu majelis, ternyata ada 2 kata yang sangat ditekankan dalam kalimat ini. Yakni kata “haula” dan kata “quwwat” yang memiliki makna hampir mirip, daya atau kekuatan.
Haula bisa berarti daya atau kekuatan yang sering kita keluarkan yang sifatnya terus menerus dan berulang.
Bisa juga diartikan sebagai kekuatan yang menopang ketetapan alam semesta.
Haula bersifat bisa diprediksi, bisa dipelajari, masuk akal dan bersiklus. Seperti matahari terbit jam sekian, musim hujan di Indonesia mulai pada bulan sekian hingga sekian, air keluar dari sumber air, sifat api itu panas lagi menghancurkan, dsb.
Quwwat bisa berarti potensi daya yang menjadi hak prerogatif Allah yang diberikan pada waktu tertentu dan atas kebijaksanaan Allah.
Quwwat bersifat jarang muncul, tidak terus menerus, tidak masuk akal, sangat tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan dan logika. Seperti mukjizat yang telah Allah berikan kepada rosul dan nabi-Nya, api yang menjadi dingin dan menyelamatkan pada Nabi Ibrahim, laut yang terbelah oleh tongkat Nabi Musa atas izin Allah, bulan yang terbelah terpisah oleh tangan Rosulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, air yang keluar dari jari Rosulullah Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassallam untuk digunakan berwudhu umatnya, dsb.
Lalu apa manfaat membaca kalimat hauqolah?
Dalam kalimat tersebut jelas, bahwa kita meminta kepada Allah untuk selalu diberikan daya atau kekuatan dalam menjalani kehidupan yang sering kita anggap susah.
Baik daya yang biasa kita miliki, maupun daya besar dan memungkinkan untuk kita keluarkan. Karena tidak ada yang tidak mungkin atas kehendak-Nya.
Untuk itu diharapkan kepada para sahabat, bahwa hidup itu indah. Jangan pernah takut untuk melakukan hal yang benar. Jangan pernah putus harapan dan selalu optimislah.
Jangan pernah berburuk sangka terhadap Allah, karena tidak dikabulkannya harapan kita. Karena bisa saja dengan tidak terkabulnya harapan, maka tidak terkabulkan pula apa yang menjadi kecemasan kita.
Jangan pernah menganggap kebahagiaan adalah berupa harta dan uang melimpah, karena dengan melihat anak istri kita sehat sepulang kerja termasuk kebahagiaan yang besar.
Lalu bagaimana agar Allah memberi kebijakanNya untuk mengeluarkan potensi quwwat dalam diri kita?
Caranya hanya satu, yakni lebih mendekatkan diri kepada Allah, tentunya dengan beribadah.
Kita harus menjadi manusia yang dirasa penting oleh Allah, karena orang yang mementingkan Allah daripada apapun, maka Allah akan mementingkan dirinya ketimbang apapun.
Seperti Allah yang mementingkan para nabi dan rosulNya lebih dari segalanya. Allah tidak mau tahu, apapun yang terjadi, pokoknya para nabi dan rosul harus tetap hidup.
“Karena mereka telah mementingkan Aku, maka Aku akan mementingkan mereka dari apapun. Api yang bersifat panas dan menghancurkan Kubuat dingin dan menyelamatkan demi Ibrahim.
Laut yang menjadi halangan dalam menyelamatkan diri dari Firaun Aku belahkan untuk Musa dan kaumnya. Bahkan Aku izinkan Muhammad untuk membelah dan memisahkan bulan dengan tangannya untuk membuktikan kebenaranKu kepada kaum kafir.”
Hidup itu masalah. Karena tidak ada orang hidup yang tidak memiliki masalah. Karena sudah difirmankan kepada kita bahwa Allah telah bersumpah akan menguji manusia dengan kesusahan dan kebahagiaan.
Namun, Allah masih bermurah hati. Allah bersedia untuk tidak mendatangkan masalah-masalah lain ketika kita sedang dalam satu masalah saja.
Untuk itulah kita perlu berdoa dan memohon kepada Allah agar senantiasa diberi waktu tunda antara masalah yang satu dengan yang lain, dan diberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah tsb.
Dan perlu diingat bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Kalimat hauqola memungkinkan kita agar dijauhkan dari apa-apa yang tidak kita senangi, untuk itu kalimat ini sering dibaca sebagai doa keluar rumah yang berbunyi;
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
“Bismillaahi tawakkaltu ‘alallooh, laa haula wala quwwata illa billah hil ‘aliyyil adhim”.
Yang artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.”
Semoga kita termasuk orang yang mementingkan Allah dari apapun dan semoga kita termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah, amiin ya robbal alamin. Semoga bermanfaat, terimakasih.*/Abu Hamzah