Sambungan artikel KEDUA
Oleh: Sholih Hasyim
Hanya empat tipologi keluarga yang diungkap oleh Al Quran. Tergantung kita, keluarga yang bagaimana yang kita jadikan model dan suri tauladan. Dan dalam mewujudkan keluarga yang ideal memerlukan perjuangan yang tidak ringan. Berbeda dengan mencari ilmu, ada masa kelulusannya, demikian pula kekuasaan ada masa pensiunnya. Sedangkan berkeluarga tidak ada masa kelulusannya. Berlangsung sejak ijab dan qabul dan berakhir hingga ke liang lahat.
Pertama : Suami dan istri sama-sama beriman. Seperti keluarga Ibrahim dan Ibu Sarah dan Hajar, Yusuf dan Zulaihah, Rasulullah Saw dan Khidijah.
Kedua : Suami shalih dan istri yang berkhianat. Seperti Istri Nabi Nuh dan Istri Nabi Luth. Kedua manusia pilihan itu terbukti tidak dapat menyelamatkan pasangannya dari jilatan api neraka.
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٖ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٖۖ كَانَتَا تَحۡتَ عَبۡدَيۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَٰلِحَيۡنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمۡ يُغۡنِيَا عَنۡهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيۡٔٗا وَقِيلَ ٱدۡخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ ١٠
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).” (QS. At Tahrim (66) : 10).
Ketiga : Suami kafir dan istri yang shalihah. Ibunda ‘Ashiyah dan Raja Fir’aun. Ashiyah dibangunkan apartemen khusus di surga.
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ ١١
“Dan Allah membuat isteri Fir´aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir´aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS. At Tahrim (66) : 11).
Keempat : Suami dan istri sama-sama kafir. Abu lahab dan istrinya Ummu Jamil. Keduanya merupakan barisan terdepan dalam menghalangi dakwah keponakannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam.*
Penulis tinggal di Kudus, Jawa Tengah