Hidayatullah.com — Nampaknya awan hitam banalitas di negeri kita kian hari semakin menggulita. Masih tertambat betul di ingatan peristiwa pembunuhan seorang bocah Angelina tak berdosa di Bali, kini dari bilangan Cilincing, Jakarta Utara, warga dihebohkan dengan aksi dugaan perampokan dilakukan segerombolan pemuda.
Bukan di rumah atau di komplek elit tertentu, para penyamun beringas itu melakukan aksinya di tengah kota. Di jalan raya dimana lalu lintas kendaraan padat merayap.
Gambar yang direkam oleh seorang pegiat media sosial Facebook dengan nama akun Diki Septerian, ini cukup mengejutkan. Tampak gerombolan begal memepet sebuah mobil bak terbuka.
Diki di laman akun Facebook miliknya menulis foto tersebut diambilnya pada siang hari, Rabu (10/06) di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara.
Jika amati, tampak seseorang diantaranya memegang sesuatu seperti benda tajam atau semacamnya. Mereka tampak memepet mobil tersebut, wajah mereka juga tampak tegang.
“Maafkan bila gambar kurang jelas. Gambar saya ambil dari dalam mobil. Saya membeku. Antara cemas, bingung, dan tidak percaya dengan apa yang mata saya lihat,” kata Diki dikutip Hidayatullah.com di status Facebooknya.
Diki memastikan kawanan pemuda tersebut sedang melakukan perampokan dengan menyasar mobil yang melintas di wilayah tersebut.
Diki mengisahkan, awal kejadianya dua orang menghampiri mobil bak terbuka yang jendelanya juga terbuka. Terjadi obrolan, lalu dua orang berusaha merangsek masuk ke dalam mobil. Sepertinya ingin mengambil apa yang ada di dashboard. Driver dan temannya melawan. Tancap gas. Pelaku hampir jatuh, tapi tetap menempel dan mengejar.
“Ketika kami (Diki bersama teman) melewati mobil korban, korban terlihat mengucurkan darah. Luka. Semoga tidak parah,” tulisnya.
Diki lalu menancap mobilnya. Ternyata, kisahnya, tidak sampai 1 km dari TKP ada Pos Polisi. Teman Diki segera berinisiatif untuk melapor. Ternyata juga, sudah ada korban yang melapor.
“Dua HP kami diambil, juga uang Rp. 200.000,” begitu kata korban ke Polisi ditirukan Diki. “Oh sama, kami juga ingin melaporkan itu, saya punya gambar pelakunya, pak,” sahut Diki menimpali.
Korban ini ternyata sama mengendarai mobil bak terbuka yang kemungkinan jendelanya juga terbuka.
“Baik, pak, silahkan bapak lapor ke Polsek Marunda (atau polres saya lupa), bapak bantu dengan gambar.” Jawab Polisi itu, masih ditirukan Diki.
“Loh? Bukannya bapak saja yang mengecek ke lokasi!?,” seru teman Diki kemudian yang tidak bisa mengerti alur pikir polisi itu. “Tidak bisa, saya jaga sini.”
“Begitu saja. Kami pergi, menitipkan pesan ke korban, bapak saja yang melapor ke Polsek. Bukan tidak ingin membantu lebih, tapi di saat itu ada polisi lain yang sedang asik duduk gesar-geser layar HP-nya. Dan, ternyata di balik pos ada 2-3 polisi lain yang juga sedang duduk-duduk,” beber Diki.
Siang itu menurut Diki memang cuacanya panas, berdebu, juga padat merayap. Diki bersyukur sebab masih aman. Tapi, ia prihatin entah sudah berapa korban berjatuhan yang boleh jadi perampok ini tidak saja beraksi pada hari itu.
“Lengkapi diri dengan apapun yang kita bisa. Juga minta doa dari kanan kiri, atas bawah, agar kita selamat sampai tujuan. Semoga pelaku segera ditangkap, semoga tidak lagi ada korban berjatuhan,” tulis Diki.
Ini foto pelaku itu. Mungkin teman-teman bisa membantu melaporkan, juga menyebarkan, agar kita sama-sama tenang saat perjalanan. Demikian Diki.