Hidayatullah.com — Jejaring sosial virtual mestinya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang sarat manfaat khususnya dalam peningkatan kualitas iman dan ibadah apalagi di momen ibadah bulan Ramadhan.
Terdorong untuk mendukung semangat tersebut, belum lama ini AlgoStudio yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi jejaring sosial Masjidku. Aplikasi ini dapat diundung di laman resminya www.masjidku.id.
Chief Technology Officer Masjidku Adib Toriq mengatakan aplikasi yang telah tersedia di Android App dan App Store untuk iPhone ini adalah sebagai media komunikasi umat.
Selain itu, kata Adib Masjidku bertujuan meringankan biaya operasional yang dikeluarkan oleh masjid untuk komunikasi dan penyiaran informasi. Dengan begitu kami berharap dapat meningkatkan partisipasi dan rasa kepemilikan umat Islam terhadap masjidnya.
“Aplikasi Masjidku bertujuan menghubungjan masjid dengan jamaah. Dimana nanti di sana pengguna dapat secara realtime menerima pemberitahuan informasi kegiatan-kegiatan masjid yang diikuti,” kata Adib Toriq dalam perbincangan santai dengan Hidayatullah.com, Sabtu (13/06/2015).
Dijelaskan, Adib, tim AlgoStudio yang menggarap aplikasi Masjidku ingin memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan komunikasi antara masjid dan jamaahnya dengan menyuguhkan fasilitas penyampaian dakwah, pengelolaan kegiatan keagamaan, serta pelaporan infaq dan shodaqoh secara real-time dan akurat melalui fitur infaq online.
Aplikasi yang resmi diluncurkan hari Jum’at kemarin tersebut merupakan aplikasi jejaring sosial masjid pertama di Indonesia. Dalam keterannya Adib juga melontarkan bahwa Masjidku adalah aplikasi media sosial Islami ditujukan dan dapat digunakan oleh kaum muslimin dan muslimat untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain guna penguatan Ukhuwah Islamiyah di antara mereka.
Layaknya jejaring sosial pada umumnya kebanyakan, Masjidku juga menerapkan konsep follow untuk mendapatkan informasi kegiatan masjid tertentu. Pengguna Masjidku akan menerima push notification untuk semua kegiatan, berita, maupun infaq dari masjid-masjid yang mereka follow.
Sedang untuk pengelola masjid, Masjidku memberikan fasilitas untuk mengatur kegiatan dakwahnya, melihat laporan infaq shodaqoh secara real-time, serta membuat dan mengatur publikasi artikel dakwah di halaman masjid yang dikelola.
Sejak diluncurkan kemarin, sebut Adib, Masjidku telah memiliki lebih dari 1.250 pengguna serta 11 masjid yang tergabung dalam jejaringnya.
Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur diantaranya pencarian masjid terdekat, pendaftaran kajian Islami, informasi seputar dakwah dan kegiatan di masjid, serta laporan kebutuhan dan penggunaan infaq shodaqoh. Selain itu juga ada fitur-fitur lain untuk menunjang pelaksanaan ibadah seperti jadwal sholat, pengingat sholat, dan penunjuk arah kiblat.
“Fitur andalannya adalah push notification yang memungkinkan pengguna mendapatkan pembaharuan informasi apa saja seputar kegiatan masjid-masjid yang follow,” ujarnya Adib.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Masjidku juga menyajikan sub fitur berupa infaq online bekerja sama dengan Artajasa. Dengan aplikasi ini, pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan infaq secara online. Untuk memberikan solusi ini pihak Masjidku telah bekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa).
Ditanya soal pembiayaan aplikasinya, Adib mengakui masih dilakukan secara independen (bootstraping) dari tim relawan pengembang. Dia mengatakan tetap terbuka menerima pemodal untuk mengembangkan aplikasi yang dirintisnya ini mengingat ekosistem startup teknologi segmen muslim masih sangat potensial.
“Tapi kita sama sekali belum berfikir ke sana, sekarang kita fokus dulu untuk pengembangan. Selama sesuai dengan visi kami, kenapa tidak,” tukasnya.
Ia memungkasi, selain bisa dimanfaatkan dalam Android dan iPhone, pihaknya berencana juga membuat aplikasi ini dalam versi desktop dan lainnya.