SANG OPERATOR. Ari Hermawan, salah seorang pekerja kebersihan Pasar Induk Buah dan Sayur Gemah Ripah yang bertanggung jawab mengoperasikan Pembangkit Listrik Biogas Gamping, mulai dari tahapan awal hingga akhir. (Foto: Hidayatullah.com/Achmad Fazeri)
Bagikan
Hidayatullah.com – Di Yogyakarta terdapat sebuah pasar cukup masyhur berkah keberhasilannya dalam menjalankan proyek rintisan pembangkit listrik bertenaga biogas, yakni Pasar Induk Buah serta Sayur Gemah Ripah di Jalan Wates, Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
“Pembangkit Listrik Biogas Gamping” atau PLBG ini, adalah hasil kerja kolaboratif antara Universitas Gajah Mada (UGM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, dan Koperasi Pasar Gemah Ripah. Nah, yang menarik ialah, pembangkit listrik ini menggunakan bahan baku sampah buah yang berasal dari kios-kios Pasar Gemah Ripah Gamping.
Pasar yang berdiri di atas lahan 1,5 hektar—dengan enam blok yang memuat 154 kios ini—merupakan tempat transaksi buah dan sayur bagi warga dari Yogyakarta, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Majenang, Cilacap, bahkan Cirebon.
Di tengah kondisi darurat sampah yang saat ini tengah terjadi di Yogyakarta, tentu keberadaan PLBG ini sangat membantu, sebab mampu mengatasi 2 permasalahan sekaligus, yaitu berkaitan dengan pengelolaan sampah secara mandiri dan sumber energi listrik yang ramah lingkungan.
PLBG dirintis mulai tahun 2006 dengan support dana dari University of Boras serta Pemetintah Kota Boras, Swedia. Lalu pada tahun 2011, produksi biogas berlimpah dan berhasil menjadi sumber energi untuk menyalakan genset.
Energi listrik yang dihasilkan dari PLBG ini, mampu menyalakan dua titik lampu LED berdaya 10 watt di masing-masing kios pasar serta sembilan titik lampu LED berdaya 50 watt untuk penerangan jalan umum di dalam pasar. Genset otomatis akan menyala jika listrik PLN padam atau sedang mengalami gangguan.
Selain menghadirkan energi ramah lingkungan, konsistensi “menyulap” sampah buah menjadi pembangkit listrik biogas seperti di Pasar Gemah Ripah Gamping ini sejatinya juga sebagai salah satu langkah nyata mengurangi efek gas rumah kaca.*