Hidayatullah.com | Para bocah ini bukan sedang bergaya-gayaan. Mereka menggenakan masker, menutupi hidung dan mulut, bukan demi difoto.
Keseharian para bocah tersebut memang begitu, terutama belakangan ini setelah asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin parah.
Mereka adalah anak-anak yang tinggal di kawasan Jl Indrapuri Ujung, Kelurahan Bencahlesung, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Provinsi tersebut merupakan salah satu daerah yang dilanda bencana asap karhutla, sebagaimana sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
Tak pelak, anak-anak di Pekanbaru dan Riau pada umumnya termasuk yang menjadi korbannya. Hak dan kebebasan mereka untuk menghirup udara segera nyaris tercerabut.
Menurut Ikhsan, salah seorang warga di Bencahlesung yang memotret gambar ini dan mengirimkannya kepada hidayatullah.com, Ahad (15/09/2019) sore, kabut asap masih tebal di wilayahnya saat itu.
“Asap masih tebal, meski sudah berkurang sedikit karena sempat hujan satu hari yang lalu. Tapi untuk keluar rumah, sebaiknya tetap menggunakan masker. Bahkan kalau beberapa jam kita di luar ruangan, mata akan mulai memerah dan terasa perih,” ujar kepada hidayatullah.com, Ahad (15/09/2019) sore.
“Saya juga lagi memulihkan kondisi (karena terpapar asap),” tambah Ikhsan yang juga salah satu dai setempat.
Baca: 3 Santri Riau Jadi Korban Asap Karhutla, 1 terindikasi ISPA
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Ahad (15/09/2019) pagi, terdeteksi ada 27 titik api kategori tinggi di Provinsi Riau.
“Secara umum Kota Pekanbaru masih diselimuti asap tipis hingga tebal dengan jarak pandang mencapai 1 km ada pukul 07.00 WIB dan pada pukul 10.00 WIB. Jarak pandang berkisar antara 1 hingga 2.2 km dan suhu berkisar hingga 37 derajat celcius. Sedangkan kualitas udara menurut pengukuran PM10 pada pukul 07.00 s/d 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sd 201 ugram/m3 atau dalam level tidak sehat,” terang Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya kemarin.
Sebelumnya, sebanyak 3 santri Pondok Pesantren Hidayatullah Pekanbaru, Riau, yang beralamat di Jl Indrapuri ujung, Kelurahan Bencahlesung, menjadi korban asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru, Riau, baru-baru ini.
Dua dari ketiganya dievakuasi dan dirawat di sebuah klinik setempat. Satunya lagi, bahkan dilarikan ke Rumah Sakit Prof Dr Tabrani dan menjalani perawatan hingga saat ini.
Santri tersebut, Candra, kelas 3 SMP, dirawat di rumah sakit karena terindikasi mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat paparan asap karhutla.*