UPAYA mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah dan Rasul-Nya sangat beragam bentuknya. Mulai dari banyak beribadah, bersedekah, hingga bersusah payah mendapatkan rezeki yang halal.
Selagi ada umur, punya tenaga, mencari rezeki halal adalah kewajiban, apapun bentuknya.
Semakin berat upaya untuk mendapatkan rezeki yang halal, peluang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan Rasul-Nya juga semakin besar.
Sebuah riwayat menyebutkan, Nabi Muhammad sampai mencium tangan seorang pembelah batu. Bukan karena sosok pekerja itu yang populer tentunya, tetapi lebih karena keimanannya mencegah diri dari meminta-minta.
Dua sosok lelaki dengan tegar memikul barang dagangannya melintasi kawasan rel kereta api. Tentu bukan sebuah langkah biasa dengan beban yang terus menekan pundak pedagang keliling itu.
“Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.” (HR Ahmad).*