Hidayatullah.com—Kemunculan demam babi Afrika di koperasi peternakan babi terbesar di Nigeria, yang terletak di bagian barat daya negeri itu, telah dikonfirmasi.
Ini merupakan pertama kalinya dalam 12 tahun penyakit sangat menular yang disebabkan virus tersebut menjangkiti babi ternak dan babi liar di Nigeria, lansir BBC Rabu (10/6/2020).
Meskipun penyakit itu tidak berbahaya terhadap manusia, tetapi dapat membunuh babi dalam hitungan hari dan tingkat kematiannya dapat mencapai 100%, menurut World Organisation for Animal Health (OIE).
Seorang peternak mengatakan kepada BBC bahwa dia sudah membunuh lebih dari 300.000 ekor babi sejak wabah mulai merebak beberapa bulan lalu.
“Sekitar akhir Februari kami mencermati babi-babi sekarat di sebagian peternakan kemudian menyebar, ketika kami melakukan tes, diketahui pasti bahwa kami menghadapi demam babi Afrika,” kata Ayo Omirin.
Peternakan Oke Aro, sebuah koperasi peternakan yang dikelola pemerintah negara bagian Lagos, dipandang sebagai salah satu peternakan babi terbesar di kawasan Afrika Barat. Peternakan itu menjadi sumber mata pencaharian lebih dari 30.000 orang, yang kewalahan memenuhi permintaan daging babi lebih dari 50 juta konsumen di kawasan tersebut.
Ayo mengatakan wabah itu menjangkiti 99% kandang yang terdapat di peternakannya.
Jide Lawal, petugas humas kantor Kementerian Pertanian di Lagos, mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menunjukkan kepada pengurus ternak bagaimana cara melindungi babi mereka.
Pemerintah negara bagian sudah mengirim satu tim untuk melakukan fumigasi di Oke Aro guna mengurangi infeksi, kata Jide Lawal, seraya menambahkan bahwa bantuan berupa jagung dan sorgum untuk pakan babi telah disalurkan ke peternak.*