RAMADHAN selalu saja memberikan kesan menarik bagi setiap orang, termasuk saya. Setiap bulan Ramadhan seperti ini, hampir seluruh masjid yang ada di Mesir selalu menyiapkan maidaturrahman (hidangan Allah) untuk orang-orang yang puasa.
Tidak hanya masjid, namun ada juga maidaturrahman yang diadakan oleh sekelompok orang-orang di tempat tertentu.
Maidaturrahman adalah jamuan geratis yang disediakan oleh pengurus masjid atau lainnya untuk orang yang puasa.
Maidaturrahman disediakan tidak hanya untuk orang Mesir, namun untuk siapa saja yang mau buka di sana. Tidak heran jika mahasiswa Indonesia yang di Mesir sering memanfaatkan momen ini. Sebab kehadirannya sangat membantu meringankan anggaran biaya hidup selama satu bulan. Seperti halnya yang dialami Apri Hariadi, mahasiswa Al Azhar tingkat dua asal Palembang.
“Saya sangat mengapresiasi kepada masjid-masjid yang membuka maidaturrahman. Karena setidaknya hal tersebut membantu meringankan anggaran biaya hidup selama satu bulan. Terutama bagi mahasiswa Indonesia, program ini sangat membantu,” ujar Apri kepada hidayatullah.com. Ia mengaku sejak tahun lalu selalu berbuka di maidaturrahman.
Trik Khusus
Menu yang disediakan di maidaturrahman cukup menggoda. Kebanyakan makanan yang disediakan di sana adalah nasi, daging dan sayur. Porsinya pun cukup mengenyangkan, membuah banyak mahasiswa Indonesia tidak perlu masak di rumah.
“Kalau sudah buka di maidaturrahman, saya dan teman-teman serumah tidak masak lagi karena sudah kenyang,”ujar Apri.
Sisi unik lain adalah aksi saling cepat-cepatan dapat tempat duduk, menjadi ciri khas buka di maidaturrahman yang dipadati peminat. Apalagi jika menu buka yang disediakan sangat spesial.
“Walaupun kadang suka rebutan dan cepat-cepatan, namun rasa senang dan gembira senantiasa meliputi saya ketika makan bersama,” ujar Apri yang setia buka puasa di maidaturrahman.
Mahasiswa lain mengaku sangat berkesan dalam hal berebut dan kecepatan mencari tempat duduk.
“Wah seru banget buka di maidaturrahman, rame banget. Serunya lagi kalau pas cepet-cepetan cari tempat duduk,” ujar Ubaidillah Navis, pelajar di Mesir yang ikut buka perdana.
Untuk bisa buka puasa di maidaturrahman, sangat mudah. Cukup datang ke salah satu masjid yang membuka maidaturrahman. Shalat maghrib berjamaah, setelah selesai shalat langsung menuju maidaturrahman.
Banyaknya jumlah orang yang hendak buka di maidaturrahman, biasanya membuat mereka saling berburu tempat duduk. Bahkan sampai ada yang tidak dapat nasi karena kehabisan.
“Saya gak jadi buka di maidaturrahman, soalnya kehabisan,” kata Abdullah, mahasiswa Al Azhar asal Bekasi kepada hidayatullah.com.
Namanya menu gratisan, selalu saja terbatas dan menjadi rebutan. Karena itu para mahasiswa rupanya punya trik khusus untuk bisa mendapatkannya.
Untuk menghindari kehabisan makanan, di antara trik khusus adalah shalat di barisan belakang, tidak masbuuq (tertinggal) dan setelah selesai shalat langsung menuju maidaturrahman.
“Biar gak kehabisan, shalatnya di belakang, tapi jangan masbuuq. Setelah beres shalat, langsung keluar menuju ke maidaturrahman,” papar Syafiq, mahasiswa Al Azhar asal Kudus yang sudah berpengalaman buka di maidaturrahman. Nah, Anda mau mencoba? */Jundi Iskandar, koresponden hidayatullah.com di Mesir